Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa orang obesitas lebih berisiko terinfeksi virus dan lazim menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Sebuah artikel dalam Morbidity and Mortality Weekly Report pada 17 April 2020 bahwa sebanyak 180 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit, rata-rata mengalami obesitas dan kondisi kesehatan lainnya.
"Secara khusus, pasien yang berusia di bawah 60 tahun umumnya dianggap berisiko lebih rendah terinfeksi virus corona Covid-19. Namun, mereka dua kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit jika memiliki BMI 30-34," kata Lighter.
Bahkan orang dengan BMI 35 atau lebih, dua kali lebih mungkin dalam kondisi kronis dan tiga kali lebih mungkin menjalani perawatan di ICU dibandingkan orang dengan BMI di bawah 30.
Baca Juga: Puasa Ramadan Bagi Pengidap Kanker, Ternyata Bisa Mendorong Pengobatan
Penelitian oleh Feintein Institutes for Medical Research juga telah menganalisis hasil dari 5.700 pasien corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit antara 1 Maret - 4 April 2020 juga menemukan bahwa sekitar 41 persennya mengalami obesitas.
Data dalam National Library of Medicine juga menegaskan bahwa virus corona Covid-19 ini menyebar lebih cepat dan pesat di Eropa dan Amerika, yang merupakan negara dengan tingkat obesitas tinggi.
Meski begitu, hubungan antara obesitas dan tingkat kematian akibat virus corona Covid-19 masih belum diketahui jelasnya.
Dr. David Nazarian, seorang dokter yang berbasis di Beverly Hills, diplomat di American Board of Internal Medicine dan pendiri My Concierge MD mengatakan obesitas umumnya dikaitkan dengan sindrom metabolik yang meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, penyakit jantung, ginjal dan pembuluh darah.
Seperti yang Anda ketahui bahwa penderita diabetes termasuk orang yang lebih rentan terinfeksi virus, karena gula darah tinggi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: 5 Cara Jitu Basmi Bau Mulut saat Puasa