Puasa Ramadan Bagi Pengidap Kanker, Ternyata Bisa Mendorong Pengobatan

Rabu, 29 April 2020 | 14:02 WIB
Puasa Ramadan  Bagi Pengidap Kanker, Ternyata Bisa Mendorong Pengobatan
Ilustrasi puasa Ramadan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ibadah puasa Ramadan yang dijalani oleh umat muslim di seluruh dunia setiap tahunnya memberikan banyak manfaat kesehatan. Salah satunya, berpuasa bisa membantu pengobatan kanker.

Ada banyak bukti yang sudah mendukung bahwa puasa bisa membantu pengobatan dan pencegahan kanker.

Beberapa penelitian yang dilansir oleh Medical News Today, menunjukkan puasa bisa membantu melawan kanker dengan menurunkan resistensi insulin dan tingkat peradangan.

Puasa juga bisa mengatasi kondisi kronis seperti obesitas dan diabetes tipe 2, yang keduanya merupakan faktor risiko kanker.

Baca Juga: Awas! Ternyata Ini Tanda-Tanda Kamu Berniat Selingkuh dari Pasangan

Para peneliti juga percaya bahwa puasa bisa membuat sel-sel kanker lebih responsif terhadap kemoterapi, sekaligus melindungi sel-sel lain. Puasa juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan kanker.

Puasa untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Sebuah studi 2014 telah meneliti efek puasa dalam melawan kanker pada sel induk tikus. Sel induk merupakan bagian yang penting karena kemampuan regeneratifnya.

Para peneliti mengungkapkan bahwa puasa selama 2-4 hari bisa melindungi sel induk dari efek negatif kemoterapi pada sistem kekebalan tubuh.

Siapa yang lebih berat mengalami efek kemoterapi, lelaki atau perempuan? (Shutterstock)
Ilustrasi kemoterapi (Shutterstock)

Berpuasa juga mengaktifkan sel-sel induk dari sistem kekebalan tubuh untuk memperbarui dan memperbaiki diri.

Baca Juga: Update Corona Covid-19 Global 29 April WHO, Pandemi Masih Jauh dari Selesai

Penelitian ini menunjukkan bahwa puasa tidak hanya mengurangi kerusakan sel, tetapi juga mengisi kembali sel darah putih dan menggantikan sel yang rusak.

Sel darah putih itulah yang akan melawan infeksi dan menghancurkan sel penyebab penyakit. Ketika kadar sel darah putih turun akibat kemoterapi, kondisi itu akan memengaruhi sistem kekebalan tubuh secara negatif. Artinya, tubuh akan lebih sulit dalam melawan infeksi.

Kualitas hidup meningkat selama kemoterapi

Beberapa penelitian percaya bahwa puasa bisa meningkatkan respons orang terhadap kemoterapi, karena mempromosikan regenerasi sel, melindungi darah dari efek bahaya kemoterapi dan mengurangi dampak efek samping.

Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa puasa bisa meningkatkan kualitas hidup orang dalam menjalani kemoterapi pada kanker payudara atau kanker ovarium.

Penelitian ini menggunakan periode puasa 60 jam dan mulai 36 jam sebelum perawatan kemoterapi. Hasilnya, partisipan yang berpuasa selama kemoterapi hanya mengalami sedikit efek samping dan memiliki tingkat energi lebih tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI