Relawan Covid-19: Gizi Tidak Diperhatikan, Tenaga Medis Seperti Bunuh Diri

Rabu, 29 April 2020 | 12:55 WIB
Relawan Covid-19: Gizi Tidak Diperhatikan, Tenaga Medis Seperti Bunuh Diri
Simulasi penanganan pasien yang terdeteksi Virus Corona di RS Margono Soekarjo Purwokerto. [Suara.com/Anang Firmansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Relawan Covid-19: Gizi Tidak Diperhatikan, Tenaga Medis Seperti Bunuh Diri

Sebagai garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19, para tenaga medis sudah harusnya mendapat asupan makanan bergizi. Kedasaran itu yang kemudian mendorong Ahli Gizi Lidya untuk mendaftar kan diri sebagai relawan Percepatan penanganan Covid-19.

"Saya melihat teman-teman tenaga medis berjuang digaris depan lalu ada beberapa dosen saya yang sudah dipanggil Tuhan. Di situ saya tergerak. Mungkin saya tidak digaris depan. Tapi setidaknya kami ahli gizi bisa mendorong agar tenaga medis mendapat imun yang maksimal," cerita Lidya saat teleconference melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (29/4/2020).

Menurut Lidya, kecukupan gizi bagi tenaga medis juga sebagai upaya agar mereka dapat bekerja optimal untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Baca Juga: Gara-gara Satu Pasien Corona, 61 Tenaga Medis di Indramayu Dikarantina

"Kalau gizi tenaga medis saja tidak diperhatikan, mereka hanya bunuh diri masuk ke dalam. Di situlah kita concern agar tenaga medis dan pasien dapatkan sesuaikan kebutuhannya," lanjutnya.

Para ahli gizi mengutamakan nutrisi protein pada makanan yang disajikan untuk para tim medis. Lidya menjelaskan bahwa protein menjadi salah satu sumber pembentuk imunitas yang baik bagi tubuh manusia.

Lidya, ahli gizi yang jadi relawan penanganan Covid-19. (Dok. Youtube BNPB)
Lidya, ahli gizi yang jadi relawan penanganan Covid-19. (Dok. Youtube BNPB)

"Salah satu sistem imun adalah protein seperti daging ayam, ikan dan sapi. Kita kombinasikan semua dengan pengolahan yang beda dan variasi," tuturnya.

Sejak dibuka pada awal April lalu, Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 telah memiliki relawan sebanyak 28.900 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Koordinator relawan Gugus Tugas Andre Rahadian mengatakan bahwa dari jumlah tersebut, relawan yang berasal dari tenaga medis baru sekitar 5.500 orang.

"Terbanyak pada bidang logistik dan administrasi umum. Logistik untuk menyebarkan bantuan yang ada," ucapnya.

Baca Juga: Miris, Ratusan Tenaga Medis Pasien Corona Jambi Belum Gajian dari Januari

Ia menyampaikan, selama masa pandemi masih berlangsung, relawan yang paling dibutuhkan tentu pada tenaga medis. Dari jumlah 5.500 tenaga medis yang terdaftar sebagai relawan, sebenarnya baru 2.500 sampai 3.000 yang siap membantu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI