Suara.com - Di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, segala aspek kesehatan menjadi terkendala dan pembatasan jarak fisik tetap harus dipatuhi, termasuk dalam hal persalinan yang dilakukan di rumah sakit.
Inilah yang dirasakan oleh pasangan Marty Gandelman dan Stephanie saat menyambut buah hati pertama mereka pada 27 Maret 2020 lalu.
Karena pemberlakuan pembatasan sosial, Marty tidak dapat mendampingi Stephanie di Rumah Sakit Mount Sinai, New York City. Jadi, ia pun menyaksikan persalinan dari jauh.
Dilansir Fox29, pria asal Jersey City, AS, itu menyaksikan istrinya melahirkan putranya melalui Zoom.
Baca Juga: Tak Bisa Gendong Anak, Kisah Haru Ibu yang Melahirkan Saat Idap Covid-19
Meski begitu, Marty tetap menganggap hari kelahiran ini sebagai momen membahagiakan dan terasa 'tidak nyata' ketika menggambarkan kesulitan yang pasangan itu lalui agar memiliki buah hati.
Marty menceritakan istrinya pernah mengalami tiga kali keguguran di masa lalu.
"Aku takut. Aku ketakutan selama 9 bulan kehamilanku tidak akan berakhir dengan aku menggendong sang bayi di tanganku," ujar Stephanie.
Ia mengaku ketakutannya semakin bertambah ketika virus corona baru mulai mewabah di daerahnya.
Awalnya, Stephanie ingin putranya lahir sesuai dengan HPL yang diberikan sang dokter. Namun, pada akhirnya ia memutuskan untuk diinduksi satu minggu lebih awal.
Baca Juga: Baru Melahirkan, Pemudik dari Jakarta Dinyatakan Positif Corona
"Perawat membawa komputer ke arahku ketika aku menggendong bayi kami untuk pertama kalinya, dan pada saat itu, di mana yang paling penting, dia ada di sana bersamaku," sambungnya.
Stephanie mengaku sulit menggambarkan bagaimana rasanya melahirkan di tengah pandemi, tapi hal ini membuatnya dapat melihat dari sudut pandang lain.