Pandemi Covid-19, Apakah Imunisasi Anak Harus Tetap Dilakukan?

Selasa, 28 April 2020 | 16:44 WIB
Pandemi Covid-19, Apakah Imunisasi Anak Harus Tetap Dilakukan?
Ilustrasi bayi diimunisasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imunisasi jadi hal yang wajib untuk didapat oleh anak-anak balita agar terhindar dari penyakit-penyakit yang berbahaya. Tapi bagaimana di masa pandemi Covid-19 seperti ini, apakah perlu tetap dilakukan?

Mengingat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ditetapkan pemerintah, banyak orang berpikir ulang untuk keluar rumah jika dirasa tidak darurat. Namun dr. Caessar Pronocitro, SpA, M.Sc, mengatakan jika imunisasi pada anak harus tetap dilakukan sesuai jadwal, sebagaimana rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Ini penting juga, menurut rekomendasi dari IDAI, imunisasi tetap harus dilakukan sesuai jadwal, terutama bayi berumur di bawah 18 bulan. Karena kalau tidak mendapatkan imunisasi, berisiko terkena penyakit berbahaya juga," ujar dr. Caessar dalam diskusi di Live Instagram Orami Parenting, Selasa (28/4/2020).

Adapun deretan penyakit berbahaya yang bisa mengancam anak apabila imunisasi dilewatkan dan tidak tepat waktu, di antaranya difteri, penumonia, radang otak dan selaput paru, hingga campak.

Baca Juga: Dear Parent, Begini Cara Siasati Imunisasi Rutin Anak Selama Pandemi Corona

Ia membenarkan saat ini memang harus lebih waspada untuk keluar rumah. Maka hal yang bisa dilakukan agar imunisasi anak berjalan lancar haruslah orangtua melakukan riset dulu sebelum pergi ke rumah sakit atau poliklinik.

Ada panduan yang harus diikuti atau diterapkan rumah sakit, dan pastikan rumah sakit menjalankan panduan itu. Seperti di antaranya klinik atau rumah sakit memisahkan pasien sakit dan sehat.

"Pastikan tempat kita melakukan imunisasi menerapakn pemisahan pasien sakit dan sehat. Tentu poliklinik yang terpisah dengan anak-anak yang sehat dengan anak-anak yang sakit," jelasnya.

Panduan berikutnya, pastikan tempat imunisasi anak menyediakan pintu masuk yang berbeda antara pasien dengan gejala Covid-19 dan dengan pasien yang bukan Covid-19. Lalu pastikan tempatnya menerapkan jaga jarak aman antara 1,5 hingga 2 meter setiap orang.

"Pastikan ada tempat masuk yang berbeda antara pasien Covid-19 dan yang bukan bergejala Covid-19. Terapkan phsycal distancing di rumah sakit atau poliklinik, jadi di situ jatah kursi sudah diatur," terangnya.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Corona Covid-19, IDAI Imbau Imunisasi Anak Lanjut Terus

Terakhir yang tidak kalah penting pastikan datang sesuai jadwal. Atau rumah sakit telah menetapkan jadwal kedatangan pasien. Ini untuk meminimalkan pasien satu dengan yang lain saling bertemu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI