Keracunan Disinfektan pada Anak AS Meningkat saat Pandemi

Selasa, 28 April 2020 | 16:11 WIB
Keracunan Disinfektan pada Anak AS Meningkat saat Pandemi
Cairan disinfektan untuk melindungi diri dari virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pada waktu biasa, lebih dari 300 anak dirawat karena keracunan setiap hari di departemen darurat di seluruh Amerika Serikat. Sayangnya ketika Amerika menghabiskan lebih banyak waktu di rumah untuk melindungi keluarga mereka dari Covid-19, kasus keracunan tak disengaja malah terus meningkat.

Dilansir dari CNN, beberapa ahli percaya lonjakan ini disebabkan oleh produk pembersih yang digunakan orangtua untuk melindungi keluarga mereka dari infeksi.

"Pusat kami telah mengalami peningkatan lebih dari 100 persen dalam panggilan terkait dengan produk desinfektan dari 31 Maret hingga minggu ini," kata Dr. Kelly Johnson-Arbor, direktur medis dari National Capital Poison Center.

Sementara itu, Presiden Donald J. Trump malah menganjurkan injeksi desinfektan yang kemudian telah dikaitkan dengan lonjakan panggilan ke pusat kontrol racun pada 23 April.

Baca Juga: Belajar Sejarah Islam, Muslim Indonesia Memiliki Banyak Keturunan di Afrika

Ilustrasi Anak (Shutterstock)
Ilustrasi Anak (Shutterstock)

Administrasi Sumber Daya dan Layanan Kesehatan telah menemukan bahwa panggilan ke pusat kendali racun naik 24 persen dari Januari hingga Maret 2020.

"Banyak yang didorong oleh peningkatan penggunaan dan paparan produk pembersih," kata Johnson-Arbor menjelaskan.

Ia mencatat bahwa banyak orang Amerika mengambil langkah ekstra dalam membersihkan dan mendisinfeksi rumah mereka untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sebuah studi yang dirilis oleh CDC pada 24 April, melaporkan bahwa panggilan ke pusat racun terkait dengan produk pembersih dan disinfektan naik 20,4 persen pada periode Januari hingga Maret 2020.

Grafik CDC menggambarkan panggilan ke pusat racun menunjukkan bahwa peningkatan paparan benar-benar melonjak pada bulan Maret. Dalam hal ini, anak-anak berisiko paling tinggi terkena bahan kimia.

Baca Juga: Hari Pertama PSBB Gresik, Pasar Tetap Buka Tapi Pedagang Pulang Tanpa Hasil

"Anak-anak secara alami ingin tahu, itu sebabnya tidak jarang melihat anak-anak tidak sengaja keracunan produk pembersih ini," kata Johnson-Arbor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI