Keren, Thailand Akan Produksi Mandiri Obat Antivirus Covid-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 28 April 2020 | 15:14 WIB
Keren, Thailand Akan Produksi Mandiri Obat Antivirus Covid-19
ilustrasi obat virus corona. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keren, Thailand Akan Produksi Mandiri Obat Antivirus Covid-19

Pemerintah Thailand berencana memproduksi sendiri obat antivirus Corona Covid-19 yang sudah terbukti ampuh, yakni Favipiravir.

Dilansir Anadolu Agency, Organisasi Farmasi Pemerintah (GPO) Thailand akan memproduksi Favipiravir mulai tahun depan.

"Sangat penting untuk menciptakan keamanan obat selama masa krisis. Tim farmasi kami bekerja keras mempelajari formula Favipiravir agar lebih efisien. Kami berencana untuk memproduksinya tahun depan,” urai Ketua Dewan Direksi GPO Sophon Mekthon, kutip the Bangkok Post.

Baca Juga: Sedang Diuji Jadi Obat Covid-19, Obat Maag Ludes di Amerika Serikat

Sophon mengatakan bahwa hak paten Favipiravir telah kedaluwarsa, sehingga Thailand dapat memproduksinya secara legal. Favipiravir adalah antivirus yang digunakan untuk mengobati influenza di Jepang.

Tablet ini dapat menghentikan penggandaan virus dan telah digunakan untuk mengobati Covid-19. Sejak Januari lalu, Thailand mengimpor Favipiravir, sebagian besar dari Jepang, untuk mengobati pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat.

Saat ini, Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand memiliki stok 200.000 tablet Favipiravir. Jumlah itu hanya cukup untuk menangani 3.000 kasus Covid-19.

Infografis Avigan obat Corona. (Dok. Suara.com)
Infografis Avigan obat Corona. (Dok. Suara.com)

Karena efek samping dan stok terbatas, kementerian membatasi penggunaan Favipiravir untuk infeksi yang lebih serius. GPO memiliki pengalaman memproduksi Oseltamivir, nama komersial GPO-A-Flu® untuk membantu memerangi epidemi flu burung.

Pakar farmasi Universitas Mahidol Pitchaya Dilokpattanamongkol mengatakan Favipiravir tidak secara resmi diakui sebagai obat utama untuk melawan Covid-19. Namun memiliki efek mengobati Covid-19 dengan efek samping minim.

Baca Juga: China Klaim Obat Tradisional Bantu Kesembuhan 95 Persen Pasien Hubei

"Banyak penelitian menyimpulkan bahwa obat tersebut menghasilkan efek samping [terbatas], yang dapat terjadi pada semua obat. Mungkin ada peningkatan risiko konsentrasi asam urat dalam tubuh, tetapi dalam tingkat yang dapat diterima," ujar Pitchaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI