Kisah Tenkes Rawat Pasien Covid-19, Hanya Bisa Melepas Rindu Lewat Gawai

Selasa, 28 April 2020 | 02:30 WIB
Kisah  Tenkes Rawat Pasien Covid-19, Hanya Bisa Melepas Rindu Lewat Gawai
Ilustrasi Tenaga Kesehatan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah  Tenkes Rawat Pasien Covid-19, Hanya Bisa Melepas Rindu Lewat Gawai

Bagi para tenaga medis khususnya yang menangani pasien Covid-19, memakai alat pelindung diri atau APD selama bertugas bukan hal yang mudah.

Mereka harus menutup seluruh tubuh dengan APD selama 8 jam penuh, tanpa bisa makan, minum, dan pergi ke toilet.

Ketua tim perawatan satgas Covid-19 di Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta Kapten Fitdy Eka mengaku, sulit disangkal jika ada perasaan bosan dengan menjalani ritme tugas seperti itu.

Baca Juga: Miris, Tenaga Kesehatan Meninggal Dunia Usai 4 Kali Ditolak Tes Covid-19

"Kami berusaha melaksanakan tugas ini hanya suka tidak ada duga. Tapi jauh dari hati paling dalam tidak bisa membohongi diri sendiri memang bosan," kata Fitdy saat teleconference melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Minggu (26/4/2020).

Hal terberat, menurut Fitdy selama hampir dua bulan bertugas adalah menahan rindu terhadap keluarga.

Saat jeda menangani pasien, para tenaga medis memanfaatkan waktu berbincang dengan keluarga melalui saluran telepon.

"Rekan-rekan yang sudah tidak pulang satu atau dua bulan memang sangat terbantu dengan media komunikasi yang canggih. Disela-sela kesibukan jaga shift, kami para tenaga medis sangat memanfaatkan waktu untuk bisa terus berkomunikasi dengan keluarga. Mereka memberikan motivasi kepada kami, memberikan semangat," tutur Fitdy.

Para tenaga medis yang tinggal di asrama khusus dekat rumah sakit juga biasa memanfaatkan fasilitas yang tersedia untuk sekadar menghilangkan kejenuhan. Aktivitas yang paling sering dilakukan, kata Fitdy adalah melakukan olahraga bersama dengan tetap berjaga jarak.

Baca Juga: Agar Siswa Tidak Bosan, Begini Cara Guru Mengajar Siswa Secara Online

Diakuinya, tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Berbagai kegiatan cenderung monoton sehingga wajar mudah merasa jenuh.

"Memang dalam kegiatan kami sehari-hari bersifat monoton dan terbatas. Apabila terkait kenapa mau menjalankan tugas ini? Kami menjalankan tugas bukan sebagai tenaga medis, kami merasa terpanggil. Karena itu salut pada tenaga kesehatan seluruh Indonesia," tuturnya.

Fitdy meminta agar masyarakat mengikuti arahan pemerintah untuk tetap di rumah demi memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Anda tetap saja di rumah biar kami yang bekerja. Kegiatan pencegahan yang ada laksanakan kegiatan tersebut," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI