"Berbagai penelitian ilmiah yang ada menunjukkan bahwa sebagian besar dari penyakit seperti pernapasan kronis, penyakit jantung, asma, dan diabetes di seluruh dunia disebabkan oleh polusi udara," urainya.
Oleh karena itu, Lauri menambahkan bahwa paparan polusi udara di masa lalu berkontribusi pada jumlah kematian saat ini dan memicu tekanan yang besar pada sistem kesehatan untuk menghadapi penyakit saat ini.
Ia mengatakan untuk beberapa masalah infeksi pernapasan, paparan polusi udara pada orang yang terinfeksi dapat memperburuk gejala mereka dan meningkatkan risiko rawat inap hingga kematian, dan mungkin juga berlaku untuk pasien Covid-19, meski belum dikonfirmasi dengan penelitian khusus.
Menurut dia, tingkat polusi udara saat ini berkontribusi terhadap penyakit, kebutuhan akan layanan dan perawatan kesehatan dari penyakit-penyakit lain, hingga menambah tekanan pada sistem perawatan kesehatan. Lauri menambahkan polusi udara merupakan faktor risiko utama kematian akibat Infeksi Saluran Pernafasan Bawah.
Baca Juga: Hati-Hati, Polusi Tak Terlihat Bisa Jadi Ancaman Banyak Penyakit Serius!
"Ini berarti bahwa tingkat polusi udara saat ini [yang tetap berbahaya di sebagian besar dunia dan meskipun terjadi penurunan yang disebabkan oleh langkah-langkah untuk mengendalikan virus] tetap berkontribusi pada jumlah kasus parah dan kematian akibat Covid-19," tutup Lauri.