Ramai Ortu Ajarkan Buang Air Pada Anak Selama Karantina di Rumah Aja

Minggu, 26 April 2020 | 21:23 WIB
Ramai Ortu Ajarkan Buang Air Pada Anak Selama Karantina di Rumah Aja
Ilustrasi anak-anak buang air kecil. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ramai Ortu Ajarkan Buang Air Pada Anak Selama Karantina di Rumah Aja

Banyak orangtua yang menggunakan waktu luangnya di tengah karantina karena Covid-19 untuk melatih anak-anak mereka melakukan potty training atau belajar buang air menggunakan toilet sendiri.

Bahkan Jamie Glowacki, pakar potty training menyebutkan bisnisnya naik sebesar 70 persen sejak masa karantina dimulai.

"Pesananku penuh," katanya, yang menawarkan konsultasi privat dan latihan online ini kepada Good Morning America.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Teleskop Hubble, NASA Rilis Foto Menakjubkan Ini

Michelle D. Swaney, pemilik The Potty School di California mengatakan bahwa banyak orangtua yang melatih anaknya potty training disebabkan ketakutan habisnya popok di tengah pandemi ini.

Faktor lainnya adalah soal finansial selama krisis ekonomi yang terjadi.

"Ada banyak perubahan yang terjadi pada finansial orang-orang sehingga mereka mencari cara untuk menabung dan bisa melakukan sesuatu yang produktif dan menggunakan waktu mereka dengan baik selama di rumah saja" kata Swaney.

Dokter anak juga biasanya menanyakan soal potty training saat checkup usia dua tahun, kata Dr Kelly Fradin, dokter anak di New York. Potty training bisa saja dilakukan setelah berusia 18 bulan, namun Dr Fradin mempertimbangkan 'waktu yang tepat' adalah di antara 24-28 bulan.

"Aku rasa banyak anak-anak yang secara fisiologis siap beberapa jam di antaranya untuk ke toilet dalam titik tersebut. Itu adalah usia yang baik karena sebelum perilaku menentang dimulai," katanya lagi.

Baca Juga: 4 Fitur Samsung Galaxy S20 Ultra yang Bikin WFH Tetap Produktif

Walaupun begitu, melakukan potty training selama karantina ada tantangan tersendiri. Misal, potty training sudah menjadi sesuatu yang bisa membuat anak dan orang dewasa stres.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI