Suara.com - Busui Mau Ikut Puasa Ramadan? Baca Dulu Saran Pakar
Ibu yang masih menyusui saat bulan Ramadan disarankan untuk tidak menjalankan ibadah puasa. Terlebih saat bayi masih berusia di bawah enam bulan atau masih menjalani ASI eksklusif.
"Ada yang bilang saat awal ASI eksklusif sebaiknya tidak puasa. Karena bayangkan, bayi itu setiap satu sampai dua jam menyusui, Ibunya kalau kurang minum asinya pasti berkurang," kata Dokter spesialis kandungan RS Pondok Indah Bramundito dalam siaran Talkshow online 'Puasa Pada Ibu Hamil dan Menyusui', Minggu (26/4/2020).
Saat bayi sudah di atas enam bulan, menurut Bramundito, ibu bisa saja melakukan puasa. Tapi tetap harus memerhatikan kondisi dan kebutuhan bayi.
Baca Juga: Sopir Lelah, Ambulans Isi Pasien Positif Corona Kecelakaan Masuk Parit
Ia juga menegaskan bahwa kondisi tiap ibu menyusui bisa berbeda-beda.
"Dilihat saat siang hari bayinya gimana. Kalau bayinya rewel karena (ASI) kering, yauda gak bisa puasa. Kalau produksi masih banyak (bisa puasa). Hanya si ibu dan anaknya aja yang tahu," ucapnya.
Pada acara yang sama, Dokter spesialis gizi Arti Indira menambahkan bahwa ibu menyusui harus lebih banyak minum daripada ibu hamil. Demikian juga asupan kalori yang seharusnya dimakan oleh ibu menyusui.
"Kalori kebutuhan ibu menyusui lebih besar. Nanti enam bulan tambah lagi. Minumnya harus lebih banyak. Sedikit lebih banyak dari ibu hamil," kata Indira.
Istri dari Dokter Tompi itu memaparkan, jika pada orang normal asupan air mineral biasanya 8 hingga 10 gelas. Maka ibu menyusui disarankan konsumsi air hingga 12 gelas per hari.
Baca Juga: Puasa Akan Pengaruhi Kondisi Janin Pada Ibu Hamil?
Menurutnya, ibu menyusui akan cepat merasa haus.