Suara.com - Dokter melaporkan melihat semakin banyak pasien Covid-19 tidak menunjukkan gejala tipikal dari sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), jenis kegagalan paru-paru yang berkaitan dengan wabah SARS dan pernapasan lainnya.
Paru-paru pasien jelas tidak secara efektif mengoksigenasi darah, tetapi pasien ini perlu waspada meski merasa kondisinya relatif baik, sebab paru-paru mereka tidak berfungsi seperti seharusnya.
Kekhawatiran ini, yang disebut silent hypoxia' atau 'hipoksia diam', merupakan insiden pasien datang ke rumah sakit dengan kesehatan buruk tetapi tidak mereka sadari.
Tetapi, dilansir Live Science, kemungkinan ada cara untuk mencegahnya.
Baca Juga: Pasien Corona Covid-19 Bisa Alami Hipoksia Diam, Ini Bahayanya!
Menurut dokter gawat darurat Richard Levitan, jika pasien yang sakit diberi alat pemantau oksigen yang disebut pulse oximeters untuk memantau gejala mereka di rumah, mungkin mereka dapat memeriksakannya lebih cepat, dan pada akhirnya menghindari perawatan yang paling invasif.
"Ini bukan fenomena baru," kata Dr. Marc Moss, kepala divisi Ilmu Paru-paru dan Kedokteran Perawatan Kritis di University of Colorado Anschutz Medical Campus.
Ia menambahkan, ada kondisi lain di mana pasien sangat kekurangan oksigen tetapi tidak merasakan sesak napas atau kekurangan udara.
Namun, peningkatan pemahaman orang dengan Covid-19 dapat menunjukkan gejala atipikal atau tidak umum mengubah cara dokter memperlakukan mereka.
Baca Juga: Mengenal Hipoksia yang Diderita Nunung, Begini Cara Pengobatannya