Faktor gaya hidup meliputi aktivitas fisik, diet sehat, berat badan sehat, dan lebih sering bergerak dari waktu ke waktu.
"Orang optimis cenderung memiliki perilaku yang lebih sehat, seperti makan lebih baik, lebih aktif, dan lebih cenderung terlibat dalam perawatan kesehatan preventif," kata Chopik.
Kemungkinan inilah mengapa optimisme dikaitkan dengan risiko lebih rendah untuk penurunan kognitif.
Studi ini memberikan bukti bahwa berada dalam hubungan romantis dengan seorang optimis juga dapat memberikan manfaat serupa.
Baca Juga: Kadar Kolesterol Punya Dampak pada Fungsi Kognitif, Begini Penjelasannya
Chopik dan timnya berhipotesis bahwa pasangan yang optimis dapat memberikan contoh perilaku sehat untuk pasangan mereka.
Chopik mengatakan bahwa pekerjaan timnya menunjukkan bahwa optimisme mungkin membantu dalam menangkal penurunan kognitif yang terkait dengan Alzheimer dan bentuk lain dari demensia.
Dengan demikian, terbukti bahwa optimisme sangat berpengaruh. Namun penelitian lanjutan masih perlu dilakukan.