Studi: 9 dari 10 Pasien Menggunakan Ventilator Dinyatakan Meninggal

Jum'at, 24 April 2020 | 18:02 WIB
Studi: 9 dari 10 Pasien Menggunakan Ventilator Dinyatakan Meninggal
Medical ventilator yang sangat dibutuhkan para pasien Covid-19. Pabrikan otomotif juga akan menggarap ketersediaannya. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar 88% pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator tercatat meninggal, menurut sebuah sebuah studi baru, yang menganalisis data 5.700 pasien yang dirawat di rumah sakit melalui Northwell Health, sistem kesehatan terbesar di New York.

Dari pasien-pasien itu, 2.634 dipulangkan atau telah meninggal pada akhir penelitian, dan 320 pasien tercatat memakai ventilator.

Artinya, dilansir Live Science, 9 dari 10 pasien menggunakan ventilator meninggal dunia.

Menurut CNN Internasional, penelitian yang terbit dalam Journal of American Medical Association ini menunjukkan betapa buruknya prospek pasien dengan penyakit Covid-19 yang parah.

Baca Juga: Covid-19, Industri Otomotif Britania Raya Berpacu Produksi Ventilator

Catatan ini mendukung apa yang dikatakan dokter tentang virus corona, yaitu kebanyakan orang yang sakit parah memiliki semacam kondisi yang mendasarinya atau memiliki penyakit penyerta.

Seorang staf medis dengan pakaian pelindung terlihat di depan seorang pasien dengan penyakit virus Corona Covid-19 di dalam sebuah unit perawatan intensif (ICU) di rumah sakit San Raffaele, Milan, Italia, Jumat (27/3/2020). [Antara/Reuters/Flavio Loscalzo]
Seorang staf medis dengan pakaian pelindung terlihat di depan seorang pasien dengan penyakit virus Corona Covid-19 di dalam sebuah unit perawatan intensif (ICU) di rumah sakit San Raffaele, Milan, Italia, Jumat (27/3/2020). [Antara/Reuters/Flavio Loscalzo]

Lebih dari setengah, atau 57%, memiliki tekanan darah tinggi, 41% mengalami obesitas, dna 34% menderita diabetes.

"Dari pasien yang meninggal, mereka yang menderita diabetes lebih mungkin menerima ventilasi mekanis invasif atau perawatan di ICU dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki diabetes," catat peneliti.

Mereka juga mengkonfirmasi pria lebih mungkin meninggal daripada wanita, dan tidak ada yang di bawah usia 18 tahun.

Gejala infeksi jauh dari kejelasan. Sekitar sepertiga dari semua pasien mengalami demam, 17% bernapas terlalu cepat dan hanya di bawah 30% membutuhkan oksigen tambahan. Rata-rata, pasien dikirim pulang setelah empat hari.

Baca Juga: Balas Budi, Keluarga Donasikan Ventilator Stephen Hawking, Perangi Covid-19

Tetapi 14% dirawat di perawatan intensif, 3% membutuhkan dialisis intensif dan 21% meninggal.

Karena data akhir hanya tersedia pada sekitar setengah dari pasien, ada kemungkinan lebih banyak dari mereka yang menggunakan ventilator selamat, kata para peneliti - sesuatu yang akan menurunkan tingkat kematian di bawah 88% untuk kelompok itu.

"Studi ini melaporkan tingkat kematian hanya untuk pasien dengan hasil yang pasti (pemulangan atau kematian), dan studi jangka panjang dapat menemukan tingkat kematian yang berbeda karena perbedaan segmen populasi," tulis tim Northwell Health.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI