Jangan Buka Puasa dengan Teh Manis dan Kurma, Ahli Ungkap Risikonya

Suara.com - Hidangan manis seringkali dia dianjurkan saat berbuka puasa, mulai dari teh manis hingga kurma.

Kedua hidangan tersebut merupakan takjil favorit kebanyakan orang untuk melepas haus dan lapar setelah 14 jam berpuasa.

Tapi penting untuk selalu memperhatikan kandungan gula berlebih pada makanan dan minuman tersebut. Ahli nutrisi dokter Tan Shot Yen mengatakan, terlalu banyak gula saat buka puasa bukan pilihan yang baik.

Sebab insulin akan langsung meningkat sementara saat malam hari aktivitas sudah tidak terlalu banyak, sehingga energi yang dihasilkan insulin tidak terpakai dan mengakibatkan badan justru bertambah gemuk selama berpuasa.

Jika ingin tetap memakan kurma, dr Tan Shot Yen menyarankan agar tidak minum minuman manis, seperti teh manis.

"Prinsipnya membatalkan puasa yang dibutuhkan pertama adalah rehidrasi. Air tanpa imbuhan(tambahan) memberi rehidrasi terbaik, mudah diserap sel. Bukan teh sebetulnya," jelas dr Tan Shot Yen kepada Suara.com, baru-baru ini.

Ia memaparkan bahwa teh manis salah satu minuman bersifat diuretik bagi tubuh. Artinya, sambung dr Tan Shot Yen, tubuh terdorong untuk cepat membuang air kecil.

Menurut dia, bulan puasa seharusnya dijadikan momentum bagi tubuh untuk kembali bersih dengan mengonsumsi makanan padat gizi.

"Semua ahli kesehatan sedang kampanye hindari GGL: gula, garam, lemak berlebih," tutur dr Tan Shot Yen.

Umat muslim percaya bahwa makan buah kurma merupakan anjuran yang disunahkan Nabi Muhammad. Namun perlu juga diperhatikan kandungan gula yang terdapat pada buah tersebut.