Suara.com - Ancaman penyakit tidak hanya berasal dari gaya hidup maupun pola makan. Lingkungan yang tidak sehat seperti polusi udara justru merupakan ancaman berbagai penyakit yang tak terlihat.
Bila Anda semakin sulit melihat efek polusi di udara dan lingkungan sekitar, artinya semakin banyak bahaya yang bisa kita temukan dari polusi tersebut.
Penelitian terbaru dilansir dari Mirror, menunjukkan kerusakan partikel halus (PM) bisa terjadi lebih luas daripada yang kita duga selama ini. Bahkan kerusakan partikel kecil atau partikel halus itu bisa terjadi dalam jangka pendek.
Wei Y dan rekan-rekannya dari Universitas Harvard, Boston, Amerika Serikat melalui sebuah laporannya yang terbit dalam British Medical Journal, telah menguraikan ancaman penyakit baru dan kronis yang terkait dengan partikel halus.
Baca Juga: Seperti Apa Cara yang Benar Mengelola Dana Darurat Selama di Rumah Aja?
Laporan mereka menunjukkan bahwa partikel halus bisa menimbulkan bahaya penyakit yang cukup besar, meskipun dalam tingkat yang lebih rendah dan ditetapkan aman oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Mereka menemukan setiap peningkatkan paparan jangka pendek dari partikel halus ini memiliki efek knock-on pada kesehatan tubuh manusia.
Partikel halus telah dikaitkan dengan penyebab penyakit jantung dan paru-paru. Pada penyakit kardiovaskular, kondisi ini mungkin terjadi melalui peradangan umum dan partikel halus mungkin sudah masuk ke sirkulasi tubuh.
Partikel halus berdiameter lebih kecil dari 100 nanometer (0,0001 mm) juga telah ditemukan pada otak dan jantung manusia.
Pada tahun 2002 dan 2012, pasien di Amerika yang berusia 65 tahun ke atas telah dianalisis oleh Wei Y dan rekannya. Mereka mengonfirmasi adanya hubungan antara konsentrasi partikel halus jangka pendek dengan penyakit pernapasan, kardiovaskulas, parkinson dan diabetes.
Baca Juga: Minum Aspirin Turunkan Risiko Kanker, Tapi Ada Efek Jangka Panjangnya
Selain itu, mereka juga menemukan bahwa partikel halus bisa menyebabkan penyakit ain yang sebelumnya tidak saling berkaitan.