Suara.com - Kiat Ahli Gizi UGM, Ini 7 Cara Tetap Sehat Berpuasa di Masa Pandemi Corona
Setelah diklaim jika puasa bisa melawan virus corona Covid-19 karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh, nampaknya akan percuma jika tidak dilakoni dengan gaya hidup sehat agar tubuh tetap bugar.
Ahli Gizi UGM (Universitas Gajah Mada) R. Dwi Budiningsari, SP., M.Kes., Ph.D mengatakan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tetap sehat selama berpuasa di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang. Seperti mengutip laman UGM.ac.id, Jumat (24/2/2020) berikut ini.
1. Sakit konsultasi ke dokter sebelum puasa
Baca Juga: Doa Salat Dhuha Lengkap Sesuai Anjuran Rasulullah
Khususnya untuk mereka yang sedang sakit ada baiknya berkonsultasi lebih dulu sebelum menjalankan ibadah puasa.
"Langkah pertama adalah memastikan kondisi kesehatan tubuh. Berpuasa disarankan untuk semua orang, terutama orang sehat, sedangkan mereka yang sakit lebih baik berkonsultasi dengan dokternya terlebih dahulu" ujar Budiningsari.
2. Jaga makanan seimbang
Sebagaimana imbauan pemerintah untuk menerapkan gizi seimbang mengikuti pedoman Isi Piringku. Dimana dalam satu piring saar sahur haru berisi karbohidrat kompleks, serat yang akan membuat kenyang lebih lama dan bisa diubah menjadi energi.
"Energi yang dihasilkan akan lebih lama dan juga terasa lebih lama, misalnya, beras merah, kentang, roti gandum, biji-bijian, kacang-kacangan, gandum, dan kentang manis," katanya.
Baca Juga: Batasi Kegiatan Selama Ramadan, Pintu Masuk Masjid Agung Kulon Progo Dijaga
3. Konsumsi sayur dan buah
Masih anjuran Isi Piringku, maka sayur dan buah adalah elemen wajib yang ada saat makan sayur dan buah. Seperti sayuran hijau, brokoli, wortel, dan lainnya kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Pada saat yang sama, orang mendapatkan protein dari hewan dan sayuran mendapat dari seperti ikan, telur, ayam, daging, tempe, dan tahu.
"Sama pentingnya, jangan lupa mengonsumsi buah-buahan, seperti semangka, pepaya, melon, jeruk, buah naga, dan lainnya. Selanjutnya, pertahankan asupan air putih 2 liter atau setara dengan 8 hinga 9 gelas sehari, mulai dari buka hingga subuh," kata dia.
4. Batasi garam, gula, dan lemak
Atau disingkat GGL, Kementerian Kesehatan sudah memberikan jumlah takaran maksimal GGL yang masuk ke tubuh dala sehari. Yaitu gula tidak boleh lebih dari 50 gram atau setara 4 sendok makan karena bisa memengaruhi kekebalan tubuh dalam melawan panyakit.
"Juga, hindari mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak trans tinggi dan mengurangi makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat sederhana, seperti makanan atau minuman yang terlalu manis," ungkapnya.
Adapun takaran saji untuk garam per hari maksimal 1 sendok teh atau 5 gram, dan 5 sendok makan atau 67 gram minyak (lemak).
5. Makan secukupnya saat berbuka
Ketika puasa berakhir pada saat matahari terbenam, Budiningsari menyarankan orang untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan. Porsi makanan untuk berbuka puasa seharusnya sekitar 1 persen 25 persen dari kebutuhan sehari-hari.
"Diikuti dengan makan malam setelah sholat matahari terbenam sekitar 25 hingga 35 persen, jajanan malam hari sekitar 10 hingga 25 persen, sedangkan pada subuh untuk 20 hingga 35 persen kebutuhan harian," jelasnya.
6. Aktivitas bergerak dan olahraga
Di masa pandemi ini orang banyak berdiam diri di rumah lalu malah tidak banyak bergerak. Padahal itu keliru, meskipun berpuasa kita juga tetap harus melakukan aktivitas fisik meskipun tidak sebanyak di hari-hari biasanya.
"Orang dapat melakukan olahraga dengan aktivitas rumah tangga dan latihan aerobik ringan hingga sedang untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar," kata dia.
7. Tidur cukup dan hindari stres
Meskipun saat tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, tapi bukan berarti terus menerus tidur. Tidur harus cukup yaitu 8 jam sehari dan tidak boleh berlebihan.
"Menjadwalkan tidur secara teratur adalah penting karena jadwal tidur selama puasa berubah secara dramatis. Hindari stres karena dapat mengurangi kekebalan," tutupnya.