Stroke Bisa Jadi Efek Samping Virus Corona Covid-19, Ini Kata Dokter!

Jum'at, 24 April 2020 | 12:13 WIB
Stroke Bisa Jadi Efek Samping Virus Corona Covid-19, Ini Kata Dokter!
Ilustrasi stroke (Pixabay/VSRao)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Infeksi virus corona Covid-19 tidak hanya menyebabkan gejala demam tinggi dan batuk kering persisten, tetapi juga efek samping ringan hingga parah setelahnya.

Dokter di New York pun telah memperhatikan adanya lonjakan kasus stroke di antara orang dengan yang terinfeksi virus corona Covid-19. Meskipun mereka tidak mengalami atau memiliki gejala ringan.

Dokter mengatakan ancaman stroke akibat virus corona Covid-19 ini menyerang orang dewasa usia 30 hingga 40 tahunan. Termasuk orang dewasa muda yang terlihat sehat atau kondisinya tidak parah.

Dr Thomas Oxley, seorang ahli bedah di Sistem Kesehatan Mount Sinai di New York, telah merawat lima pasien virus corona Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir. Semua pasiennya berusia di bawah 50 tahun dan mengalami gejala ringan.

Baca Juga: Mengenal Generalized Anxiety Disorder Suami Rachel Vennya, Ini Penyebabnya!

"Virus ini nampaknya menyebabkan peningkatan pembekuan di pembuluh darah, yang bisa menyebabkan stroke parah," kata Thomas dikutip dari Mirror.

ilustrasi stroke (shutterstock)
ilustrasi stroke (shutterstock)

Hasil laporan Thomas Oxley dan rekannya menunjukkan kejadian stroke mengalami peningkatan 7 kali lipat pada pasien yang masih muda selama 2 minggu terakhir.

"Sebagian besar pasien ini tidak memiliki riwayat medis kronis, selalu berada di rumah dan hanya mengalami gejala virus corona Covid-19 ringan. Tapi, semuanya memang sudah dinyatakan positif covid-19," katanya.

Temuan ini membuat Thomas Oxley khawatir bila stroke bisa menyebabkan kerusakan parah dan kematian pada pasien corona Covid-19 jika tak ditangani segera.

"Rata-rata orang yang menderita stroke pembuluh darah besar mengalami gangguan parah. Artinya, gumpalan darahnya yang lebih besar, termasuk salah satu arteri terbesar di otak," tuturnya.

Baca Juga: Suami Rachel Vennya Punya Generalized Anxiety Disorder, Apa Itu?

Saat ini perawatan yang paling efektif untuk penderita stroke pembuluh darah besar adalah pengambilan pembekuan darah. Tetapi, perawatan ini membutuhkan waktu 6 jam dan terkadang bisa mencapai 24 jam.

Ilustrasi rapid test virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi rapid test virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Meski demikian, Dr Oxley mengungkapkan bahwa 2 dari 5 pasien justru memilih menunda perawatannya karena pandemi virus corona Covid-19.

Padahal semua orang diminta segera menghubungi tenaga medis darurat bila mengalami sesak napas atau demam tinggi, yang merupakan gejala virus corona Covid-19.

"Ada pula tanda-tanda stroke yang bisa diamati seperti wajah kendur, lengan melemah dan kesulitan bicara. Sehingga segera hubungi tenaga medis darurat," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI