Suara.com - Diet biasa dipahami sebagai sebuah metode yang dilakukan seseorang untuk mengatur asupan makanan dan juga minuman yang dikonsumsinya. Meskipun pengertiannya cukup luas, namun diet pada umumnya dilakukan oleh seseorang yang ingin menurunkan berat badan.
Sejak dulu dan terutama makin banyak berkembang belakangan, diet untuk menurunkan berat badan sudah sangat beragam jenisnya. Dari banyaknya metode diet yang ada, diet karnivora pun belakangan menjadi metode diet yang sedang tren dan banyak disukai masyarakat.
Sesuai namanya, jika menjalankan diet karnivora, maka Anda hanya boleh mengonsumsi makanan dengan bahan dasar daging atau makanan penuh lemak dan protein. Sebaliknya, Anda dilarang untuk memakan makanan dengan karbohidrat tinggi termasuk sayur dan buah.
Namun jika tertarik dengan diet karnivora, Anda harus mengetahui dulu manfaat dan risikonya sebelum mulai menerapkan. Langsung saja, berikut ini merupakan penjelasan mengenai manfaat dan risiko diet karnivora:
Baca Juga: Studi: Diet Bisa Jadi Kunci Terhindar dari Infeksi Parah Covid-19
Manfaat Menerapkan Diet Karnivora
Setiap metode diet pasti diciptakan untuk memberikan manfaat pada yang menjalankannya, termasuk dengan diet karnivora. Ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan jika menjalani diet karnivora dengan baik. Beberapa manfaat yang bisa Anda rasakan tersebut di antaranya yaitu:
1. Menurunkan Berat Badan
Berat badan berlebihan hingga obesitas, saat ini menjadi salah satu masalah yang sering dialami oleh banyak orang. Mereka biasanya ingin menurunkan berat badan mencapai angka ideal karena ingin tampil menarik.
Tidak hanya itu saja, menurunkan berat badan bagi penderita obesitas juga penting untuk menjaga kesehatannya. Sama seperti metode diet pada umumnya, diet karnivora juga bermanfaat untuk menurunkan berat badan.
Baca Juga: Studi Ungkap Diet Mediterania Bisa Bantu Lawan Demensia
Metode diet ini mengharuskan Anda untuk puasa mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi seperti kue, permen, biskuit, dan pasta. Diketahui bersama bahwa karbohidrat merupakan salah satu kandungan makanan yang mampu meningkatkan berat badan seseorang, apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.
Apabila tidak mengonsumsi karbohidrat dan menggantinya dengan yang lain, maka berat badan bisa turun dengan signifikan.
2. Menurunkan Risiko Depresi
Depresi merupakan gangguan mood atau suasana hati seseorang yang ditandai dengan rasa sedih yang mendalam serta rasa acuh atau tidak peduli. Pada dasarnya, rasa sedih biasa terjadi pada semua orang. Namun rasa sedih pada orang yang mengalami depresi bisa terjadi dalam kurun waktu lama hingga 2 minggu, merasa tidak berharga, hingga merasa putus harapan.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami depresi, misalnya seperti mengalami peristiwa yang memberikan efek trauma, memiliki penyakit kronis yang sulit disembuhkan, memiliki riwayat gangguan mental, dan lain sebagainya. Karena orang yang depresi tidak memiliki semangat hidup, maka kehidupan sehari-hari mereka akan terganggu.
Pada orang-orang tertentu, risiko terjadinya depresi tersebut ternyata bisa dikurangi dengan melakukan diet karnivora. Hal tersebut lantaran diet karnivora diyakini memberikan efek untuk mengurangi keluhan-keluhan serta gejala psikis dari depresi atau kecemasan.
Namun, cara kerja diet karnivora untuk mengurangi gangguan dan keluhan psikis tersebut belum diketahui dengan pasti. Selain itu, efektivitas dari diet karnivora juga bisa saja berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
Risiko dari Diet Karnivora
Meskipun mampu menurunkan berat badan dan risiko depresi, namun diet karnivora juga menyebabkan beberapa risiko gangguan kesehatan. Jadi, Anda perlu mengetahui risiko ini agar nantinya siap ketika akan memulai diet karnivora.
Selain itu, mengetahui risiko ini juga penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama melakukan diet karnivora. Berikut ini beberapa risiko gangguan kesehatan akibat diet karnivora:
1. Sembelit
Diet karnivora merupakan metode diet yang cukup unik, di mana kita disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan dari tumbuhan, seperti buah dan sayur. Padahal diketahui bahwa makanan dari tumbuhan memiliki kandungan serat tinggi, yang berperan dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan dan melancarkan buang air besar atau BAB.
Karena kurangnya konsumsi serat dari sayuran dan buah tersebut, maka diet karnivora bisa meningkatkan risiko sembelit. Hal tersebut tentu saja akan mengganggu kesehatan jika terjadi secara terus-menerus, karena BAB sangat penting untuk membuang sisa makanan yang tidak tercerna dari dalam tubuh.
2. Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi
Tidak hanya sembelit, diet karnivora ternyata juga bisa meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Ini karena orang yang melakukan diet karnivora diharuskan untuk mengonsumsi makanan berbahan dasar daging yang tentu saja memiliki kandungan kolesterol dan lemak jenuh.
Kandungan lemak jenuh tersebut ternyata mampu meningkatkan kadar lemak jahat atau LDL. LDL itulah yang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada sistem kardiovaskular.
Selain itu, Anda yang melakukan diet karnivora juga memiliki risiko tinggi untuk mengonsumsi daging olahan dengan kandungan garam atau sodium. Makanan dengan kandungan sodium yang tinggi bisa meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Pahami Dulu Aturannya sebelum Mencoba
Itulah beberapa informasi penting mengenai manfaat dan risiko diet karnivora yang harus diketahui sebelum menjalankannya. Yang jelas, meski diet karnivora memiliki beberapa manfaat, tapi belum ada riset yang menguji efektivitasnya. Jadi akan lebih baik jika berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menjalankan diet karnivora.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Selain Jaga Kinerja Jantung, Ini 5 Manfaat Lain Bayam Hijau untuk Kesehatan
10 Makanan Lezat Ini Bisa Bantu Anda Berhenti Merokok
7 Cara Hemat dan Ekonomis yang Bisa Bikin Paru-paru Sehat
Published by Cermati.com |