Diet karnivora merupakan metode diet yang cukup unik, di mana kita disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan dari tumbuhan, seperti buah dan sayur. Padahal diketahui bahwa makanan dari tumbuhan memiliki kandungan serat tinggi, yang berperan dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan dan melancarkan buang air besar atau BAB.
Karena kurangnya konsumsi serat dari sayuran dan buah tersebut, maka diet karnivora bisa meningkatkan risiko sembelit. Hal tersebut tentu saja akan mengganggu kesehatan jika terjadi secara terus-menerus, karena BAB sangat penting untuk membuang sisa makanan yang tidak tercerna dari dalam tubuh.
2. Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi
Tidak hanya sembelit, diet karnivora ternyata juga bisa meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Ini karena orang yang melakukan diet karnivora diharuskan untuk mengonsumsi makanan berbahan dasar daging yang tentu saja memiliki kandungan kolesterol dan lemak jenuh.
Baca Juga: Studi: Diet Bisa Jadi Kunci Terhindar dari Infeksi Parah Covid-19
Kandungan lemak jenuh tersebut ternyata mampu meningkatkan kadar lemak jahat atau LDL. LDL itulah yang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada sistem kardiovaskular.
Selain itu, Anda yang melakukan diet karnivora juga memiliki risiko tinggi untuk mengonsumsi daging olahan dengan kandungan garam atau sodium. Makanan dengan kandungan sodium yang tinggi bisa meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Pahami Dulu Aturannya sebelum Mencoba
Itulah beberapa informasi penting mengenai manfaat dan risiko diet karnivora yang harus diketahui sebelum menjalankannya. Yang jelas, meski diet karnivora memiliki beberapa manfaat, tapi belum ada riset yang menguji efektivitasnya. Jadi akan lebih baik jika berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menjalankan diet karnivora.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Baca Juga: Studi Ungkap Diet Mediterania Bisa Bantu Lawan Demensia
Selain Jaga Kinerja Jantung, Ini 5 Manfaat Lain Bayam Hijau untuk Kesehatan