Terungkap, Pengaruh Genetik dan Lingkungan Terhadap Gangguan Kecemasan

Kamis, 23 April 2020 | 16:07 WIB
Terungkap, Pengaruh Genetik dan Lingkungan Terhadap Gangguan Kecemasan
Ilustrasi gangguan kecemasan [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terungkap, Pengaruh Genetik dan Lingkungan Terhadap Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan merupakan jenis masalah kesehatan mental yang paling umum. Misalnya saja di Amerika, National Association on Mental Illness (NAMI) mencatat 19% dari mereka mengalami gangguan kecemasan.

Peneliti menemukan bahwa gen pada kromosom 9 berhubungan dengan kecemasan pada manusia.

Tetapi, pengalaman seseorang dalam lingkungannya, termasuk pola asuh dalam keluarga, juga merupakan faktor penting dalam seseorang mengembangkan gangguan kecemasan.

Baca Juga: Kecemasan Chacha Frederica Jelang Lahiran di Tengah Pandemi Corona

Kecemasan dan genetik

Dilansir Insider, seseorang lebih mungkin mengembangkan gangguan kecemasan jika anggota keluarganya juga mengalami hal yang sama.

Peluang gangguan kecemasan menurun dalam keluarga adalah sebesar 26%. Jadi, risiko seseorang untuk mengembangkan kecemasan secara genetik adalah sekitar seperempat.

Ilustrasi . (Shutterstock)
Ilustrasi gangguan kecemasan (Shutterstock)

Artinya, faktor lain seperti pengalaman traumatis atau penyakit fisik, dapat memiliki dampak lebih besar. Dan keluarga masih bisa menjadi salah satu faktornya dengan cara selain genetik.

Satu studi pada 2018 menunjukkan anak dengan gangguan kecemasan tiga kali lebih mungkin memiliki salah satu orang tua yang juga menderita gangguan kecemasan.

Baca Juga: Beda Nyeri Dada akibat Covid-19, Kecemasan dan Penyakit Jantung

Kombinasi genetika dan peristiwa kehidupan

Selain genetik, peristiwa traumatik atau stres, juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan gangguan kecemasan.

"Keyakinan utama yang mendasari setiap gangguan kecemasan adalah rasa lemah berlebihan di dunia, tentang diri sendiri atau orang yang disayangi. Pada dasarnya, ini tentang memahami apakah pengalaman membuat Anda mengembangkan keyakinan bahwa dunia adalah tempat yang berbahaya," ujar psikolog dan co-CEO dari My Online Teraphy, Elena Touroni.

Berbagai pengalaman masa kanak-kanak yang berbeda, baik di rumah, sekolah, atau tempat lain, adalah penjelasan mengapa beberapa anak mungkin mengalami gangguan kecemasan, sedangkan yang lainnya tidak.

"Penyakit mental sangat berbeda dengan penyakit fisik. Kami tidak selalu dapat menemukan hubungan nyata karena banyak variabel atau faktor," sambung Touroni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI