Yusim bercerita salah satu pasiennya yang petugas medis ketakutan terular virus corona Covid-19 ketika menangani pasien, terlebih ketersediaan APD (Alat Pelindung Diri) sangat terbatas.
"Terutama sekarang kita melihat bahwa orang yang lebih muda dan sehat bisa berakhir dengan bantuan ventilator dan mati. Kita tidak merasa seperti dilindungi oleh rumah sakit atau pemerintah kami," kata seorang pasien Yusim.
Namun, mereka bersyukur memiliki ahli kesehatan mental di rumah sakitnya yang bisa menjadi tempat tujuan petugas medis. Sebuah laporan dalam New England Journal of Medicine tentang Mental Health and the COVID -19 Pandemic menemukan bahwa kebanyakan orang tabah dan tidak menyerah pada psikopatologi setelah pandemi.
Baca Juga: Enam Hal yang Bisa Memicu Stres Pada Anak