Suara.com - Seorang perawat dari Kentucky, Amerika Serikat selamat dari pertarungannya dengan virus corona. Ia mengatakan, terinfeksi virus corona membuat badannya terasa sakit seperti patah tulang.
Melansir dari New York Post, Meghan Harpole, asisten manajer perawat berusia 43 tahun, mengatakan dia memiliki gejala Covid-19 pada akhir Maret dengan serangkaian gejala yang menyiksa.
"Kupikir aku akan mati," kata Harpole.
Batuknya sangat kuat sehingga membuatnya muntah dan selama berhari-hari, ia juga mengalami demam tinggi, diare dan pada satu titik tersedak dahaknya sendiri.
Baca Juga: Misteri Rumah Tua Berangka 8-6-1941 di Sleman, Napak Tilas Sunan Kalijaga
"Tubuh saya sangat sakit, rasanya tulang saya patah," kata Harpole.
Kesehatannya semakin memburuk ketika dia melihat oksigennya turun di monitor menjadi 87 persen.
"Tiba-tiba, saya mulai melihat pasien yang saya rawat dan pasien di berita," kata Harpole.
“Mereka masuk dan diintubasi. Ya Tuhan, ini dia. Saya mungkin tidak berhasil. Saya mungkin akan menggunakan ventilator. Saya mungkin tidak dapat melihat putra saya selama berminggu-minggu," ujar Harpole.
Dilansir dari New York Post, Harpole pergi ke ruang gawat darurat, di mana sinar-X menunjukkan bahwa dia menderita radang paru-paru. Tetapi dia minta untuk pulang karena putranya sendirian di rumah dan menunjukkan tanda-tanda infeksi virus.
Baca Juga: Soal RUU Omnibus Law, Baleg DPR: Klaster Ketenagakerjaan Kami Minta Tunda
Dokter setuju untuk membiarkannya pulang dengan oksigen, perawatan pernapasan, dan antibiotik.
Harpole belum dibersihkan dari virus, tetapi dia mengatakan dia tampaknya sekarang sudah membaik. Meski membaik, Harpole masih khawatir kemungkinan efek jangka panjang dari virus.
"Apakah aku akan kesulitan bernapas?" katanya pada Courier-Journal.
“Apakah saya akan memiliki sistem kekebalan yang rendah? Tidak ada yang cukup tahu tentang virus untuk mengetahui efek jangka panjang dari apa yang telah terjadi pada saya,” tutupnya.