Peran Warga
"Meskipun tingkat infeksi telah turun sebagian besar karena upaya pemerintah, Anda tidak dapat mengabaikan peran warga dalam kesuksesan ini," kata Chae Su-mi, kepala peneliti di Institut Korea untuk Urusan Kesehatan dan Sosial.
"Pemerintah memang terkejut dengan jenis baru virus corona yang memiliki tingkat kematian tinggi yang tak terduga, masyarakat berhasil menjadi sangat kooperatif selama titik paling penting dari pandemi ini," tambahnya.
"Saya pikir negara-negara Barat ini percaya virus itu sesuatu yang terbatas pada sisi lain dunia, membuat mereka agak percaya diri," kata Chae.
Baca Juga: CEK FAKTA: Bantuan dari Anies Baswedan Sampai ke Donald Trump?
Pada bulan Maret, sebuah survei oleh Sekolah Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Seoul menemukan 78,5 persen responden akan mengorbankan hak privasi mereka untuk membantu mencegah epidemi nasional.
Itu kontras dengan sikap di Barat, di mana otoritas AS terkenal menolak untuk mengungkapkan nama-nama orang yang telah menghadiri pesta rumah yang dihadiri oleh super-spreader di Connecticut, mengutip peraturan privasi federal dan negara bagian.
"Warga Korea Selatan tidak perlu memiliki perintah wajib dari pemerintah seperti negara-negara Asia lainnya untuk menurunkan jumlah infeksi," kata Chae.
Sebagai akibatnya, orang-orang di Korea Selatan masih bebas menggunakan transportasi umum dan mengunjungi bisnis publik sejak awal pandemi. Mereka hanya bertindak berdasarkan rekomendasi dari pemerintah mereka untuk tinggal di dalam dan mempraktikkan jarak sosial.
Baca Juga: Peserta Uji Coba Vaksin Corona Akan Dibayar Rp 11,9 Juta, Berminat?