Suara.com - Jangan Asal Buka Puasa Pakai Makanan Manis, Ahli Ungkap Alasannya
Setelah berpuasa selama kurang lebih 14 jam, tubuh tentu kehilangan banyak energi. Oleh karena itu berbuka puasa menjadi waktu yang tepat mengembalikan tenaga dengan mengonsumsi gula sebagai sumber energi.
Namun, penting juga untuk memperhatikan asupan makanan dan minuman manis untuk berbuka. Terutama untuk pasien diabetes melitus.
"Kalau mau berbuka pilih yang enggak cuma sekadar manis dari gula tapi juga yang mengandung serat misalnya buah-buahan. Itu gula sederhana tapi baik untuk tubuh dan mengandung serat juga nutrisi," kata Head of Nutrifood Research Center Astri Kurniati saat Media Workshop online bersama Nutrifood, Rabu (22/4/2020).
Baca Juga: Kekeyi Review Jus Buah Naga, McDonalds Disebut Gak Bisa Diajak Bercanda
Selain itu, Astri juga mengingatkan agar tetap memilih sumber makanan sehat ketika periode buka puasa sampai dengan sahur. Salah satunya dengan memilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan oatmel yang tinggi serat.
"Jadi kita bisa kenyang lebih lama. Cukup konsumsi air dari periode buka sampai sahur delapan gelas per hari dicukupkan jangan sampai dehidrasi. Buah dan sayur juga protein," paparnya.
Selain makanan, aktifitas fisik juga harus tetap dilakukan selama berpuasa. Menurut Astri, waktu olahraga paling tepat adalah mendekati waktu berbuka atau 2 hingga 3 jam setelah berbuka dengan durasi 30 menit.
"Pilih olahraga ringan intensitasnya dan jangan dipaksakan," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA Dinkes DKI Jakarta dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM., mengingatkan tetap menjaga asupan gula, garam, dan lemak sesuai anjuran.
Baca Juga: Bosan Di Rumah Aja Malah Bikin Banyak Makan, Ini Saran Chef Degan
Berdasarkan anjuran Kemenkes, asupan gula yang cukup selama satu hari sebanyak empat sendok makan, garam satu sendok teh, dan lemak lima sendok makan. Jumlah kalori juga harus diperhatikan jangan sampai makan terlalu berlebihan.