Suara.com - Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan, bahwa gelombang kedua Covid-19 di AS dapat muncul di musim dingin.
Melansir dari CNN, wabah virus corona kedua bisa muncul di musim dingin bersamaan dengan musim flu yang dapat membuat krisis sistem kesehatan.
"Ada kemungkinan bahwa serangan virus pada bangsa kita pada musim dingin tahun depan sebenarnya akan lebih sulit daripada yang baru saja kita lalui," kata Direktur CDC Robert Redfield dalam sebuah artikel yang diterbitkan Selasa (21/4/2020).
"Dan ketika saya mengatakan ini kepada orang lain, mereka agak memalingkan kepala, mereka tidak mengerti apa yang saya maksud, kita akan mengalami epidemi flu dan virus corona pada saat yang sama," tambahnya.
Baca Juga: Viral Driver Ojol Tunggangi Kuda, Netizen: Motor Ketarik Leasing
Meskipun ada suntikan untuk membantu mencegah dan megobatinya, flu musiman tetap menjadi infeksi yang mematikan.
Menurut CDC, flu musiman telah berlangsung sejak September dan sementara aktivitas flu sekarang dianggap rendah, namun menewaskan sedikitnya 168 anak-anak. Sementara tahun lalu, flu menewaskan sedikitnya 34.200 orang Amerika.
Oleh karena itu, apabila flu dan virus corona terjadi dalam satu waktu, rumah sakit akan mengalami keadaan yang lebih buruk.
Koordinator gugus tugas virus corona Gedung Putih Dr. Deborah Birx ditanyai saat pengarahan berita hari Selasa (21/4/2020) tentang komentar Redfield.
"Kami sangat jelas dalam pedoman yang kami yakin dapat memantau, sekali lagi memantau masyarakat di tingkat masyarakat dengan menggunakan penyakit seperti influenza," kata Birx.
Baca Juga: RA Kartini Adalah Sosok Ibu yang Baik, Bahkan Sebelum Beliau Memiliki Anak
Mereka menambahkan bahwa pemerintah bekerja untuk membangun kapasitas pengujian.
"Saya tidak tahu apakah itu akan lebih buruk, saya pikir ini sudah sangat buruk. Ketika Anda melihat apa yang terjadi di New York, itu sangat buruk. Saya percaya bahwa kita akan memiliki sinyal peringatan dini baik dari pengawasan," tambahnya pada CNN.
"Kita akan melanjutkan pengawasan itu dari sekarang sampai tuntas untuk dapat memberi kita sinyal peringatan dini itu," ujar Birx.
Komentar Redfield datang ketika beberapa gubernur berusaha untuk membuka kembali sebagian ekonomi negara-negara mereka dengan melonggarkan beberapa pembatasan.
Para pengunjuk rasa telah muncul di berbagai negara bagian menentang perintah negara bagiam yang mematuhi pedoman federal.
Dilansir dari CNN, Presiden Donald J. Trump meluncurkan panduan pekan lalu untuk membantu negara melonggarkan batasan sosial mereka, Redfield menyerukan pejabat negara untuk menghabiskan beberapa bulan ke depan mempersiapkan fase berikutnya.
Menurut Redfielf, pemerintah mesih perlu menegaskan jarak sosial dan meningkatkan pengujian serta pelacakan kontak.