Salah satu kasus adalah pasien Covid-19 yang berusia 71 tahun dengan penyakit arteri koroner dan hipertensi arteri yang mengalami kegagalan organ multisistem dan meninggal.
Analisis postmortem dari ginjal yang ditransplantasikan menunjukkan struktur virus dalam sel endotel. Para peneliti juga menemukan sel-sel radang di jantung, usus kecil dan paru-paru, di mana sebagian besar pembuluh darah kecil tampak tersumbat.
Pasien lain yang berusia 58 tahun dengan diabetes, hipertensi arteri, dan obesitas mengembangkan iskemia mesenterika atau penurunan aliran darah ke usus halus yang secara permanen dapat merusak organ.
Endotheliitis limfositik, yang menyebabkan peradangan endotelium, juga ditemukan di paru-paru, jantung, ginjal, dan hati.
Baca Juga: Bantai Keluarga Tenaga Medis saat Tidur, Pelaku Masuk dari Pintu Belakang
Dilansir dari SCMP, berdasarkan temuan ini, para peneliti menyarankan terapi untuk menstabilkan endotelium sambil menangani replikasi virus.
Di atas vaksinasi yang mengurangi replikasi virus, Ruschitzka menyarankan penguatan kesehatan pembuluh darah yang mungkin bisa menjadi kunci untuk merawat pasien Covid-19.
“Semua pasien yang berisiko dan lansia harus diperlakukan dengan sangat baik untuk kondisi kardiovaskular yang mendasarinya. Semakin baik mereka dirawat, semakin besar kemungkinan mereka selamat dari infeksi Covid-19,” kata Ruschitzka.
“Kita tahu bahwa penghambat enzim pengonversi angiotensin (obat jantung yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi) dan obat antiinflamasi,” katanya.
Sementara itu, John Nicholls seorang profesor klinis dalam patologi di Universitas Hong Kong, mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian.
Baca Juga: RS Darurat Wisma Atlet Rawat 652 Pasien, 559 di Antaranya Positif Covid-19
“Banyak struktur tampaknya menyerupai partikel virus menggunakan mikroskop elektron, teknik laboratorium lain harus dilakukan untuk mengkonfirmasi infeksi virus yang sebenarnya,” kata Nicholls pada SCMP.