Pengaruh Jatuh Cinta dan Kesepian pada Kesehatan hingga Risiko Penyakit

Rabu, 22 April 2020 | 10:35 WIB
Pengaruh Jatuh Cinta dan Kesepian pada Kesehatan hingga Risiko Penyakit
Ilustrasi pasangan kekasih berpelukan. (Unsplash/Candice Picard)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

3. Perhatian Sosial

Kita memikirkan cinta yang kita bagi bersama pasangan sebagai cinta yang paling penting. Tetapi ketika menyangkut sistem kesehatan dan biologi, interaksi singkat dan positif apa pun baik itu dengan pasangan, teman atau pengemudi ojek online yang baru Anda temui sama pentingnya dan memiliki bobot yang sama.

Fredrickson menjalankan studi di mana para peserta mendaftar untuk mempraktikkan jenis meditasi tertentu yang disebut meditasi cinta kasih (LKM).

Tim menguji nada atau kekuatan vagus subyek sebelum dan sesudah penelitian. Mereka menemukan bahwa semakin banyak interaksi sosial, maka emosi positif peserta meningkat. Dan ketika jumlah interaksi sosial meningkat, makan nada vagus juga meningkat.

Baca Juga: 160 Saham Nyungseb, IHSG Hari Ini Loyo di Zona Merah

Ilustrasi pasangan saling jatuh cinta. (Shutterstock)
Ilustrasi pasangan saling jatuh cinta. (Shutterstock)

4. Bahaya Kesepian

Melansir dari Discover Magazine, sebuah tinjauan tahun 2016 dari 28 penelitian menunjukkan betapa mematikannya jika Anda terputus dari interaksi sosial.

Para peneliti melihat data dari lebih dari 180.000 orang dewasa yang kesepian atau terisolasi secara sosial. Mereka menemukan bahwa kesepian, isolasi sosial atau keduanya dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung 29 persen dan risiko stroke 32 persen lebih besar.

Orang-orang yang melaporkan lebih sedikit hubungan sosial juga menunjukkan pola tidur yang terganggu, sistem kekebalan tubuh yang berubah, peradangan yang lebih tinggi, dan peningkatan kadar hormon stres.

John Cacioppo, seorang psikolog sosial di Universitas Chicago, mempelajari kesepian selama lebih dari dua dekade sebelum kematiannya pada tahun 2018.

Baca Juga: Pandemi Covid-19: Jumlah APD Kurang, Tenaga Medis Rentan Terserang

Dalam sebuah penelitian, ia menemukan bahwa individu yang kesepian atau terisolasi memiliki peningkatan risiko tidak hanya penyakit jantung dan stroke tetapi juga kanker.

Rasa kesepian melanda usia atau periode orang tertentu. (Shutterstock)
Rasa kesepian melanda usia atau periode orang tertentu. (Shutterstock)

Ia dan mitra penelitiannya, psikiater Steven Cole dari UCLA, mengamati dalam sebuah studi 2015 bahwa sel-sel sistem kekebalan pada individu yang kesepian berubah.

Dengan kata lain, ada perubahan penting dalam cara sel-sel sistem kekebalan berperilaku pada individu yang kesepian versus mereka yang memiliki lebih banyak kesempatan untuk koneksi sosial yang asli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI