Selain Corona, 5 Virus Paling Mematikan Sepanjang Sejarah

Rabu, 22 April 2020 | 08:51 WIB
Selain Corona, 5 Virus Paling Mematikan Sepanjang Sejarah
Seorang pria di Kongo diberi vaksin anti Ebola oleh salah satu petugas medis. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sementara SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menyebabkan angka kematian sekitar 2,3 persen, beberapa virus pendahulunya juga tidak kalah mematikan.

Dilansir dari Live Science, berikut adalah lima jenis virus paling mematikan yang menginvasi manusia, antara lain:

Virus Marburg

Para ilmuwan mengidentifikasi virus Marburg pada tahun 1967 ketika wabah kecil terjadi di antara para pekerja laboratorium di Jerman. Para peneliti terpapar dari monyet-monyet yang terinfeksi Marburg dari Uganda.

Baca Juga: Harga Gas Turun, PGN Bakal Merugi

Virus Marburg mirip dengan Ebola karena keduanya dapat menyebabkan demam berdarah. Orang yang terinfeksi mengalami demam tinggi dan perdarahan di seluruh tubuh yang dapat menyebabkan syok, kegagalan organ, dan kematian.

Meurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat kematian dalam wabah pertama adalah 25%, tetapi lebih dari 80% wabah di tahun 1998-2000 terjadi di Republik Demokratik Kongo serta di Angola pada 2005.

Virus Ebola

Wabah Ebola pertama yang diketahui pada manusia menyerang secara serentak di Republik Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada tahun 1976.

"Ebola menyebar melalui kontak dengan darah, cairan tubuh lain atau jaringan dari orang maupun hewan yang terinfeksi. Memiliki Strain yang bervariasi dan berbeda pada persentasi kematiannya," kata Elke Muhlberger, seorang ahli virus Ebola dan profesor mikrobiologi di Universitas Boston pada Live Science.

Baca Juga: Baim Wong Takut Syirik Terima Kiswah, Tapi Reaksi Anaknya Tak Terduga

Menurut WHO, strain Ebola Reston tidak membuat orang sakit. Tetapi untuk strain Bundibugyo, tingkat kematian hingga 50 persen dan kematian pada strain Sudan mencapai 71 persen.

Menurut WHO, Ebola masih menjadi wabah yang berlangsung di Afrika Barat dimulai pada awal 2014, menjadi wabah penyakit terbesar dan paling kompleks hingga saat ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI