Sejak itu Nunki memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Karena saya gak mau lengah. Kalau saya lengah, gak jaga jarak sama anak-anak, gak pakai masker bisa-bisa nular ke anak. Selama itu saya langsung jaga jarak. Hari ke 4 udah sesak tapi belum parah, minum air hangat sudah agak reda. Hari ke 5 mulai demam. Itu saya berpikir 95 persen kemungkinan Covid," tuturnya.
Selama melakukan isolasi mandiri, Nunki minum obat batuk dan memperbanyak makan sayur dan buah juga vitamin C dan berjemur dengan sinar matahari. Di hari keenam, barulah Nunki pergi berobat ke RS Kariadi Semarang.
"Pertama itu cek darah setelah hasilnya keluar baru ditemukan virus di dalam tubuh. Dilanjutkan besoknya swab pertama, lusanya swab kedua. Karena saya hamil jadi gak rongen. Seminggu kemudian setelah swab kedua, hasil keluar saya positif dinyatakan covid-19," cerita Nunki.
Baca Juga: Peneliti Kembali Temukan Gejala Covid-19, Memar dan Lesi di Jari Kaki
Dokter kemudian menyarankan Nunki agar melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun ia diingatkan agar segera kembali ke rumah sakit jika mengalami keadaan darurat dengan kondisinya.