Suara.com - Ngeri, Ini Efek Samping Hidroxychloroquine Pada Ibu Hamil Pasien Covid-19
Pasien positif Covid-19 di Semarang Nunki Herwanti mengaku sempat diberi Hidroxychloroquine saat menjalani pengobatan di rumah sakit Kariadi Semarang.
Kondisinya memang sempat membaik. Namun, ia mengeluhkan obat tersebut justru memiliki efek samping buruk pada tubuhnya. Terlebih saat ini, Nunki telah hamil lima bulan.
"Saya rasa paling menyiksa justru efek obat yang diberikan. Obat yang dipercaya untuk mengobati covid, Hidroxychloroquine saya dapat itu. Itu efek samping di saya sangat tidak bersahabat," cerita Nunki dalam Ngobrol online 'Berbagi Cerita Positif Covid-19', Senin (20/4/2020).
Baca Juga: Peneliti Kembali Temukan Gejala Covid-19, Memar dan Lesi di Jari Kaki
Berdasarkan anjuran dokter, Nunki seharusnya mengonsumsi obat itu selama delapan hari. Namun lantaran efek samping yang dirasakannya, obat itu segera dihentikan pada hari ketiga.
"Efek sampingnya jantung berdebar, napas tersengal, mual, sakit kepala dan paling parah gelisah. Jadi 1,5 sampai 2 jam setelah minum obat saya tanpa sebab bisa nangis," tuturnya.
Padahal sebelum diberi obat, Nunki merasa kondisinya sudah mulai membaik. Namun setiap kali minum obat tersebut dirinya justru merasa kesakitan. Setelah Hidroxychloroquine dihentikan, Nunki pun tidak diberikan obat apa pun lagi.
"Saya ngerasa obat bukannya bikin membaik malah rasanya makin sakit," katanya.
Ibu dua anak itu bercerita bahwa dirinya merasakan gejala seperti Covid-19 sejak sekitar tanggal 10 Maret 2020. Menurutnya, gejala yang dirasakan sangat mirip dengan demam flu biasa.
Baca Juga: Imam Masjid di Nigeria Ditangkap karena Tetap Gelar Salat Jumat
Ia mengalami demam hingga suhu 38.3 derajat dengan seluruh badan menggigil, ngilu pada tangan dan kaki juga sesak napas. Meski belum memeriksakan diri ke dokter, Nunki berpikir bahwa dirinya mungkin telah terpapar virus corona.