Suara.com - Hari Kartini selalu diperingati setiap tanggal 21 April, yang merupakan tanggal lahirnya Raden Ajeng Kartini. Pada Hari Kartini ini, semua wanita perlu mewaspadai beberapa penyakit yang berisiko pada perempuan, salah satunya kista ovarium.
Ovarium adalah bagian dari sistem reproduksi wanita. Organ tubuh ini terletak di perut bagian bawah di kedua sisi rahim.
Semua wanita memiliki dua ovarium yang menghasilkan telur serta hormon estrogen dan progesteron.
Dilansir oleh Healthline, terkadang kista berkembang di salah satu ovarium, yakni kantung berisi cairan. Sebagian besar wanita biasanya akan mengembangkan satu kista selama hidupnya.
Baca Juga: Bikin Pilu! Pasien Corona Menikah di RS Sesaat Sebelum Dipisahkan Maut
Kista ovarium, penyakit yang banyak dialami wanita ini terbagi dalam beberapa jenis, seperti kista dermoid dan kista endometrioma. Namun, kista fungsional adalah jenis yang paling umum.
Gejala kista ovarium
Selain itu, banyak kasus kista ovarium tidak menimbulkan rasa sakit dan gejala apapun. Namun, gejala bisa saja muncul seiring bertumbuhan kista ovarium, seperti:
1. Perut kembung atau bengkak
2. Buang air besar terasa menyakitkan
3. Nyeri panggul sebelum atau selama siklus menstruasi
4. Hubungan seksual yang menyakitkan
5. Sakit di punggung bagian bawah atau paha
6. Nyeri payudara
7. Mual dan muntah
Ada pula gejala parah kista ovarium yang membutuhkan penanganan medis segera, seperti nyeri panggul parah, demam tinggi, pingsan dan masalah pernapasan.
Baca Juga: Tiga Cara Mengobati Sembelit Saat Di Rumah Aja, Nggak Perlu Ke Dokter!
Komplikasi kista ovarium
Kebanyakan kista ovarium bersifat jinak dan hilang secara alami tanpa pengobatan. Tetapi, ada beberapa kasus yang jarang terjadi, dokter bisa mendeteksi massa kista ovarium yang bersifat kanker selama pemeriksaan rutin.
Torsi ovarium merupakan komplikasi kista ovarium yang jarang terjadi. Kondisi ini terjadi ketika kista membesar dan menyebabkan ovarium bergerak dari titik semula.
Sehingga, suplai darah ke ovarium terputus, Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan atau kematian jaringan ovarium.
Kista ovarium yang pecah juga bisa menyebabkan nyeri hebat dan pendarahan internal. Komplikasi ini meningkatkan risiko infeksi dan bisa mengancam jiwa bila tak ditangani.