Dokter menemukan antibodi pada pasien yang sakit dan pulih, dan itu menunjukkan perkembangan kekebalan. Tetapi masih ada pertanyaan, berapa lama kekebalan itu akan bertahan.
Virus corona lain seperti SARS dan MERS menghasilkan respons kekebalan yang akan melindungi seseorang setidaknya untuk waktu yang singkat.
Sayangnya, penelitian terhadap SARS-CoV-2 belum dilakukan untuk menjawab hal ini secara pasti.
Setelah banyak orang pulih, apa yang bisa mereka lakukan?
Baca Juga: Kisah Perempuan Penyintas COVID-19, Buat Lagu dan Tetap Ditolak Usai Sembuh
Apabila para ilmuwan dapat menunjukkan pasien yang pulih bisa menjadi kebal terhadap virus corona, maka mereka dapat membantu mendukung sistem perawatan kesehatan dengan merawat mereka yang terinfeksi.
Setelah suatu komunitas telah melewati puncak epidemi, jumlah infeksi baru akan menurun, sementara jumlah orang yang pulih akan meningkat.
Seiring kondisi ini berlanjut, risiko penularan juga akan turun.
Begitu risiko penularan sudah cukup menurun, isolasi dan perintah physical distancing atau jarak fisik akan mulai 'rileks' serta bisnis mulai dibuka kembali. Namun, hal ini tentu membutuhkan waktu berbulan-bulan sampai risiko penularan rendah.
Baca Juga: Usai Kena Corona, Budi Karya Sumadi Segera Kerja Lagi Jadi Menhub