8 Faktor Risiko Preeklamsia, Penyakit yang Diderita RA Kartini

Selasa, 21 April 2020 | 18:24 WIB
8 Faktor Risiko Preeklamsia, Penyakit yang Diderita RA Kartini
Ilustrasi preeklamsia penyebab meninggalnya RA Kartini. [Dok. Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 8 Faktor Risiko Preeklamsia, Penyakit yang Diderita RA Kartini

Hari Kartini selalu diperingati setiap tanggal 21 April. Masyarakat Indonesia pun kembali diingatkan tentang perjuangan gigih Raden Ajeng Kartini yang menginginkan keberadaan perempuan setara hingga menutup mata.

RA Kartini lahir tanggal 21 April 1879 dan meninggal dunia pada 17 September 1904 di Kabupaten Rembang. Meninggalnya RA Kartini diduga karena mengalami preeklamsia tak lama setelah melahirkan anak tunggalnya.

Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain, terutama hati dan ginjal.

Baca Juga: Kenali Penyebab Tumor Rahim, Kondisi yang Sedang Dialami ART Ashanty

Preeklamsia dilansi oleh Mayo Clinic, biasanya dimulai setelah 20 minggu kehamilan pada wanita yang tekanan darahnya normal.

Jika tidak diobati, preeklamsia bisa menyebabkan komplikasi serius hingga kefatalan bagi ibu dan bayinya. Adapun faktor risiko yang bisa menyebabkan komplikasi kehamilan, antara lain:

Ibu hamil alami preeklamsia. (shutterstock)
Ibu hamil alami preeklamsia. (shutterstock)

1. Riwayat preeklamsia

Jika seseorang memiliki riwayat preeklamsia sebelumnya, baik secara pribadi maupun keluarga. Maka seseorang lebih berisiko mengalami preeklamsia di masa depan.

2. Hipertensi kronis

Baca Juga: Balita Berisiko Meninggal Bila Pakai Masker, Dokter Ungkap Alasannya!

Jika Anda sudah pernah memiliki hipertensi kronis, maka Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena preeklamsia ketika hamil.

3. Kehamilan trimester pertama

Risiko ibu hamil mengalami preeklamsia lebih tinggi selama kehamilan trimester pertama.

4. Usia

Risiko preeklamsia juga lebih tinggi untuk wanita hamil yang masih sangat mudah dan wanita hamil yang berusia lebih dari 35 tahun.

5. Kegemukan

Risiko ibu hamil terkena preeklamsia juga lebih tinggi ketika mengalami obesitas atau kegemukan.

6. Kehamilan kembar

Wanita yang hamil kembar juga berisiko mengalami preeklamsia, baik hamil anak kembar 2, kembar 3 atau kelipatan lainnya.

7. Interval antar kehamilan

Riwayat kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi kronis, migrain, diabetes tipe 1 atau tipe 2, penyakit ginjal, pembekuan darah dan lupus juga meningkatkan risiko preeklamsia.

8. Fertilisasi in vitro

Risiko preeklamsia juga akan meningkat jika ibu hamil karena menjalani program bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI