Kekebalan aktif tidak langsung dan bisa memakan waktu beberapa minggu untuk berkembang untuk berkembang. Karena itulah, sebagian besar dokter merekomendasikan untuk mendapatkan suntikan vaksin sebelum musim flu.
Namun, ada lebih banyak penelitian yang diperlukan dalam konteks kekebalan terhadap corona Covid-19. Sementara kekebalan yang disebabkan oleh vaksin masih diragukan, karena sejauh ini para peneliti hanya melihat kekebalan tubuh dari orang yang sudah pulih dari corona Covid-19.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini masih belum diketahui orang yang sebelumnya terinfeksi virus corona Covid-19 bisa terinfeksi ulang atau tidak. Selain itu, belum diketahui pula jenis kekebalan tubuh yang mereka miliki untuk melawan virus.
Kekebalan pasif
Baca Juga: Awas! Berjemur Berlebihan Malah Turunkan Kekebalan Tubuh untuk Lawan Virus
Sementara itu, kekebalan pasif terjadi ketika seseorang diberi antibodi. Hal ini terjadi di dalam rahim atau melalui produk darah yang mengandung antibodi, seperti globulin imun.
Keuntungan utama dari imunitas pasif adalah bisa memberikan perlindungan segera. Tetapi, pasif tidak berlangsung selama imunitas aktif dan kehilangan efektivitasnya dalam beberapa minggu dan bulan.
Imunitas pasif juga bisa membantu dalam menangani corona Covud-19. Hal ini bisa dilakukan melalui penggunaan serum atau plasma darah yang dikumpulkan yang sebelumnya telah pulih dari corona Covid-19.