Awas! Berjemur Berlebihan Malah Turunkan Kekebalan Tubuh untuk Lawan Virus

Selasa, 21 April 2020 | 15:40 WIB
Awas! Berjemur Berlebihan Malah Turunkan Kekebalan Tubuh untuk Lawan Virus
Ilustrasi kelamaan berjemur. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Awas! Berjemur Berlebihan Malah Turunkan Kekebalan Tubuh untuk Lawan Virus

Sinar matahari atau ultraviolet memang bagus untuk kesehatan tubuh. Ultraviolet atau UV terdapat 3 jenis yakni UV A, UV B, dan UV C. Nah, karena terlindungi ozon UV C tidak bisa masuk ke bumi. Sedangkan yang bermanfaat untuk kesehatan adalah UV B.

UV B ini didapatkan melalui paparan sinar matahari langsung dan tanpa penghalang. UV B dapat melarutkan vitamin D yang ada di tubuh sehingga ampuh merawat kesehatan tulang dan meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan virus.

Eits, tapi berjemur juga tidak boleh berlebihan loh, karena salah salah malah menurunkan daya tahan tubuh seseorang.

Baca Juga: Bikin Salfok, Hotman Paris Berjemur Bareng Mobil Mewah

"Apabila kadar dari sinar ultraviolet itu terlalu tinggi kemudian juga jumlahnya terlalu banyak bagi tubuh. Justru sebaliknya terjadi yaitu yang kita sebut immunosuppression atau justru penurunan imunitas. Jadi jangan sampai kita berlebihan dalam mendapatkan sinar ultraviolet B Ini," ujar dr. Caessar Pronocitro M.Sc Sp.A, dalam acara teleconference peluncuran Aktivitas #BerjemurAsyik Sakatonik ABC, Selasa (21/4/2020).

Tidak hanya menurunkan sistem imun, UV B yang berlebihan juga bisa meningkatkan risiko penuaan dini, juga risiko keganasan sel kulit atau yang disebut kanker kulit. Karenanya penting memperhatikan beberapa hal sebelum berjemur untuk mendapatkan UV B.

Dr. Caessar mengingatkan untuk melihat situasi sekitar sebelum berjemur. Beruntung karena Indonesia dilewati garis khatulistiwa maka akan lebih sering mendapat sinar matahari. Tapi perhatikan pula kondisi di sekitar, seperti dataran tinggi, cuaca, hingga struktur alam sekitar.

"Cuaca, awan juga struktur-struktur yang ada di sekitar kita. Misalnya apakah banyak gedung ataupun pohon, kadi banyak faktor yang sebenarnya berpengaruh terhadap jumlah ataupun kadar dari vitamin D, sinar ultraviolet itu sendiri," paparnya.

Durasi Berjemur Sinar Matahari Harus Disesuaikan Warna Kulit (Suara.com)
Durasi Berjemur Sinar Matahari Harus Disesuaikan Warna Kulit (Suara.com)

Paparan tertinggi sinar matahari ada pada jam 10 pagi hingga jam 3 sore. Akibat paparan yang tertinggi bisa mencapai 300 persen dari matahari sebelum jam 10. Inilah risikonya kulit terbakar, kanker dan penurunan sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Marion Jola hingga Angela Lee, 4 Artis Cantik Ini Berjemur di Atap Rumah

"Menunjukkan (sinar matahari) itu meningkat, seiring dengan semakin siang, semakin tinggi kemudian nanti akan menurun di sekitar pukul 3 sore. Dari situ kita dapatkan bahwa berjemur yang aman sebaiknya dilakukan di bawah pukul 10 pagi," jelasnya.

Adapun waktu durasi berjemur, bisa dilakukan maksimal 15 menit, dan tidak harus sekaligus bisa dilakukan secara bertahap dalam sehari. Sedangkan untuk periode berjemur tidak harus setiap hari, tapi bisa 2 hingga 3 kali dalam seminggu.

"Kemudian berikutnya, daerah mana yang sebaiknya dipaparkan terhadap sinar matahari atau sinar ultraviolet ini. Yang paling mudah adalah tentu kedua lengan dan tungkai. Jadi daerah lengan kemudian daerah kaki itu adalah daerah-daerah yang bisa paparkan dengan sinar matahari untuk mendapatkan sinar ultraviolet," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI