Peneliti Temukan Pasien Corona Covid-19 Berisiko Alami Kelumpuhan

Selasa, 21 April 2020 | 13:34 WIB
Peneliti Temukan Pasien Corona Covid-19 Berisiko Alami Kelumpuhan
Ilustrasi pasien corona Covid-19 mengalami kelumpuhan (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Infeksi virus corona Covid-19 tidak hanya menyebabkan gejala batuk, demam tinggi dan sesak napas. Tetapi, bisa menyebabkan kondisi yang lebih serius pada beberapa orang.

Para ilmuwan telah memeringatkan efek samping lain dari infeksi virus corona Covid-19 yang sangat langka. Mereka menemukan beberapa pasien corona Covid-19 juga mengalami kelumpuhan.

Tim peneliti dari Mondino Foundation di Italia telah berusaha mengingatkan bahwa beberapa pasien virus corona Covud-19 mengembangkan sindrom Guillain-Barre setelah terinfeksi.

Sindrom Guillain-Barre adalah penyakit langka yang memengaruhi saraf dan menyebabkan mati rasa, kelemahan, nyeri pada kaki, tangan dan anggota badan.

Baca Juga: ART Ashanty Sakit Tumor Rahim, Waspada Gejala Kram Menstruasi!

Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis pasien virus corona Covid-19 di tiga rumah sakit berbeda di Italia sejak 28 Febuari hingga 21 Maret 2020.

Ilustrasi lumpuh. (Shutterstock)
Ilustrasi lumpuh. (Shutterstock)

Selama waktu itu, para peneliti menemukan bahwa lima pasien corona Covid-19 mengembangkan sindrom Guillain Barre yang membuatnya lumpuh sementara.

Gejala yang terlihat pada 4 pasien corona Covid-19 termasuk kelemahan tungkai bawah dan paresthesia, yakni sensasi terbakar pada kulit. Sementara, satu pasien corona Covid-19 lainnya mengalami kelumpuhan wajah dan bicara cadel.

"Interval antara timbulnya gejala corona Covid-19 dan gejala pertama sindrom Guillain-Barre berkisar antara 5 hingga 10 hari," kata para peneliti yang dipimpin oleh Dr Gianpaolo Toscano dikutip dari Mirror.

NHS menjelaskan biasanya sistem kekebalan tubuh bekerja dengan menyerang kuman yang masuk ke dalam tubuh. Tetapi, ada sesuatu yang salah pada orang dengan sindrom Guillain-Barre, karena kuman itu menyerang dan merusak saraf.

Baca Juga: Peneliti Kembali Temukan Gejala Covid-19, Memar dan Lesi di Jari Kaki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI