Suara.com - Dalam budaya populer, perbandingan antara laki-laki dan perempuan selalu menyoal tentang peranan gender. Tapi di Hari Kartini ini, mari sejenak bergeser pada perbedaan genetik yang tidak bisa ditentang oleh konstruksi sosial maupun budaya yang patriarkis.
Melansir dari Live Science, peneliti dari Universitas Ghent di Belgia berpendapat bahwa kesenjangan kesehatan spesifik jenis kelamin isebabkan, setidaknya sebagian oleh potongan kecil materi genetik yang disebut microRNAs. Fungsi utama microRNAs dalam sel adalah untuk mematikan atau membungkam gen-gen tertentu.
Para peneliti mengatakan microRNA yang terletak pada kromosom X. Perempuan memiliki dua kromosom X sementara laki-laki memeiliki satu kromosom X. Hal ini yang kemudian dapat membuat sistem kekebalan tubuh perempuan lebih unggul daripada laki-laki.
"Makalah ini meningkatkan kesadaran tentang betapa sedikitnya kita mempertimbangkan pengaruh seks pada kekebalan," kata Eleanor Fish, seorang profesor imunologi di Universitas Toronto di Kanada.
Baca Juga: Hamil Anak ke-2 Ngidam Durian, Istri Fedi Nuril Sampai Muntah-muntah
XX dan XY
Pada manusia, karakteristik seks adalah genetik perempuan memiliki dua kromosom X, sedangkan pria memiliki satu X dan satu Y. Namun, pada perempuan satu kromosom X di setiap sel dalam tubuh secara acak dimatikan atau dinonaktifkan, sementara embrio berkembang.
Tetapi inaktivasi X bukanlah proses yang sempurna dan kadang-kadang gen pada kromosom X lolos dari inaktivasi. Dalam hal ini, seorang perempuan berakhir dengan dua salinan aktif dari gen tertentu.
Di sinilah para peneliti berpikir mikroRNA masuk. Kromosom X berisi 10 persen dari semua mikroRNA dalam genom manusia. Kromosom Y tidak memilikinya.
Beberapa mikroRNA pada kromosom X diduga terlibat dalam fungsi sistem kekebalan dan perkembangan kanker.
Baca Juga: Rosa Meldianti Isyaratkan Akan Laporkan Dewi Perssik Lagi ke Polisi
Faktor lain
"Kromosom X diketahui mengandung sejumlah gen yang berkaitan dengan kesehatan," kata Fish.
"Menambahkan microRNA akan menunjukkan bahwa kromosom X bahkan lebih jelas dalam menjelaskan perbedaan kesehatan antara laki-laki dan perempuan," tambahnya.
Namun, kromosom X jauh dari satu-satunya alasan untuk respon imun yang lebih kuat pada perempuan.
"Perbedaan hormon dan sejumlah faktor lain mungkin memainkan peran," kata Fish.
Hal tersebut yang kemudian dianggap menjadi salah satu alasan mengapa risiko meninggal akibat Covid-19 lebih banyak dialami laki-laki.
“Pengamatan yang meningkat tentang peningkatan mortalitas pada pria terus terjadi di China, Italia, dan Spanyol. Kami melihat ini di berbagai negara dengan budaya yang sangat beragam," kata profesor Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins, Sabra Klein pada The Guardian.
“Ketika saya melihatnya, itu membuat saya berpikir bahwa pasti ada sesuatu yang universal yang berkontribusi terhadap ini. Saya tidak berpikir merokok adalah faktor utama," tambahnya.
Melansir dari The Guardian, penelitian sebelumnya yang juga dilakukan oleh Klein mengungkapkan bahwa laki-laki memiliki respon kekebalan antivirus bawaan yang lebih rendah terhadap berbagai infeksi termasuk hepatitis C dan HIV.
"Sistem kekebalan tubuh mereka (laki-laki) mungkin tidak memulai respons yang tepat ketika awalnya bersinggungan dengan virus," kata Klein.
Sementara itu, hormon estrogen yang banyak dimiliki perempuan disebut bisa meningkatkan antivirus pada sel-sel imun, meskipun laki-laki juga memiliki hormon tersebut.
"Karena perempuan memiliki sistem kekebalan yang jauh lebih kuat daripada pria, mereka dapat melakukan respons imun yang lebih efektif terhadap virus dan bakteri," tulis Matilda R. Wilson Professor Ilmu Klinis Hewan, Universitas Negeri Michigan.
"Sementara alasan yang tepat mengapa wanita memasang respon imun yang lebih besar tidak sepenuhnya dipahami, sel mast kemungkinan merupakan faktor penting," tambahnya.
Melansir dari The Conversation, sel mast adalah sel imun pertama yang diaktifkan sebagai respons terhadap infeksi patogen dan sangat penting untuk mengatur respons imun yang diperlukan.
Sel tersebut untuk membersihkan infeksi dan mengembangkan kekebalan pelindung dalam mencegah infeksi berikutnya. Karena itu, sistem kekebalan perempuan lebih unggul.
Meskipun kekebalan tubuh perempuan baik, para ahli tetap menyarankan untuk tetap menjaga kesehatan Anda, sebab perempuan juga rentan terhadap gangguan autoumun.
"el mast wanita dapat memicu reaksi kekebalan yang lebih kuat. Ini juga mungkin menunjukkan mengapa wanita mungkin lebih rentan terhadap penyakit dan gangguan tertentu," tambahnya.