Beberapa Negara Buka Lockdown, WHO Sebut yang Terburuk Belum Datang

Selasa, 21 April 2020 | 10:04 WIB
Beberapa Negara Buka Lockdown, WHO Sebut yang Terburuk Belum Datang
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan agar negara-negara tetap waspada karena virus corona akan memburuk. Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin (20/4/2020).

"Tanpa persatuan nasional dan solidaritas global, percayalah kepada kami, yang terburuk belum datang, masih ada di depan kita," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti yang dikutip dari US News.

"Mari kita mencegah tragedi ini, sebab ini adalah virus yang masih belum dipahami banyak orang," tambahnya.

Virus corona telah menginfeksi lebih dari 2,4 juta orang dan membunuh lebih dari 167.000 di dunia.

Baca Juga: Pakai Topeng Aneh saat Keluar Rumah, Aksi Nyeleneh Ibu Ini Bikin Ngakak

Peringatan WHO datang ketika negara-negara seperti Jerman dan Norwegia telah mulai melonggarkan pembatasan.

ilustrasi WHO. (Hector Christiaen / Shutterstock.com)
ilustrasi WHO. (Hector Christiaen / Shutterstock.com)

Tedros tidak menjelaskan secara terperinci tentang apa yang bisa terjadi di masa depan, tetapi ia menunjuk ke politik sebagai alasan untuk kondisi yang berpotensi memburuk.

"Ini masalah politik yang dapat memicu pandemi ini lebih lanjut," kata Tedros.

"Mendorong politik di tengah pandemi seperti bermain api," tambahnya.

WHO telah dilemparkan ke dalam pertarungan politik dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J. Trump yang menuduh organisasi itu dengan sebutan "Chinasentris".

Baca Juga: Kaget Lihat Foto Jadul Paula Verhoven, Baim Wong Sampai Istigfar

Amerika Serikat juga menuduh adanya kemungkinan Beijing untuk menyebarkan informasi yang salah selama hari-hari awal wabah. Trump pekan lalu menunda kontribusi pendanaan AS untuk WHO dan memilih kelompok itu untuk dikritik selama konferensi pers hariannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI