Dalam penelitian ini, mereka memiliki jutaan sel limfosit T dan B yang bertanggung untuk mendeteksi infeksi virus, mengingatkan sel kekebalan tubuh dan menghentikan penyebaran infeksi.
Hasilnya, aktivitas berlebih dari vasiasi sel T bertanggung jawab sebagai sinyal infeksi yang disebut badai sitokin. Kondisi ini dianggap sebagai penyebab utama sebagian besar kematian akibat virus corona Covid-19.
Jenis lain dari sel-sel ini yang bisa disebut sel T pembunuh, membunuh sel-sel yang sudah terinfeksi oleh patogen. Virus corona Covid-19 ini juga sama dengan kanker. Sehingga sel-sel yang terbunuh akibat virus corona Covid-19 bisa mereplikasi dan memicu penyebaran penyakit di dalam tubuh.
Jika suatu penyakit seperti virus bisa mengatasi sel T, artinya seseorang tidak bisa melawan infeksi atau penyakit lain juga.
Baca Juga: Mengenal Kanker Lidah Ibunda Nunung, Ternyata Berisiko pada Wanita Muda!
Dampak buruk dari HPV pada sel T adalah alasan sebagian besar orang yang terinfeksi dan mengeembangkan AIDS terbunuh oleh infeksi sekunder, bukan HIV itu sendiri.
Satu hal yang membuat ahli kebingungan adalah keberadaan virus corona Covid-19 yang merusak sel. Artinya, dokter tidak bisa mendeteksi tingkat kebangkitan virus atau ketika seseorang telah memiliki virus dan sel T tidak akan memicu produksi antibodi untuk mempertahannya.