Kacau! Pasien Ebola Kabur dari Rumah Sakit Bikin Kongo Kelabakan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 20 April 2020 | 13:05 WIB
Kacau! Pasien Ebola Kabur dari Rumah Sakit Bikin Kongo Kelabakan
ilustrasi virus Ebola di Republik Demokratik Kongo. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kacau! Pasien Ebola Kabur dari Rumah Sakit Bikin Kongo Kelabakan

Seorang pasien Ebola melarikan diri dari rumah sakit yang merawatnya, membuat pemerintah Republik Demokratik Kongo memperketat pengawasan terhadap warga.

Saat ini, Republik Demokratik Kongo sedang mengalami peningkatan kasus Ebola pertama kalinya di tahu 2020. Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, sudah ada 6 orang terinfeksi sejak pekan lalu.

Padahal, Republik Demokratik Kabur berencana mengakhiri epidemi Ebola terbesar kedua di dunia yang dimulai sejak tahun lalu.

Baca Juga: Usai Jadi Relawan Ebola, Lelaki Ini Ikut Uji Coba Vaksin Virus Corona

Namun, kaburnya seorang pasien Ebola yang positif mengacaukan hal ini. Menurut otoritas kesehatan, seorang pengemudi taksi motor kabur saat menjalani perawatan di kota Beni, sebelah timur Republik Demokratik Kongo.

"Kami akan menggunakan segala cara untuk menemukannya," kata Boubacar Diallo dari unit respons Ebola untuk WHO, dilansir Reuters.

Otoritas kesehatan juga mengantipasi penularan Ebola baru dari pasien yang berusia 28 tahun ini.

Seorang pria di Kongo diberi vaksin anti Ebola oleh salah satu petugas medis. (AFP)
Seorang pria di Kongo diberi vaksin anti Ebola oleh salah satu petugas medis. (AFP)

Sebelumnya, dialihbahasakan dari DW, otoritas kesehatan regional melaporkan kematian pertama karena Ebola di tahun 2020 pada bulan Februari.

"Sayangnya, ini artinya pemerintah DRC tidak akan dapat mengumumkan berakhirnya wabah Ebola pada Senin, seperti yang diharapkan," tutur Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepala WHO.

Baca Juga: Kenali Ebola, Penyakit Mematikan yang Ditularkan dari Darah & Cairan Tubuh

WHO mengatakan pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah, masyarakat yang terkena dampak dan mitranya untuk mengakhiri wabah Ebola.

Wabah yang berkelanjutan ini dinyatakan pada Agustus 2018 dan sejak sata itu telah membunuh 2.200 orang. Ini juga yang mendorong upaya vaksinasi besar, lebih dari 300.000 warga Kongo menerima imunisasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI