Ramadan 2020: Aturan Makan dan Minum agar Asam Lambung Tak Naik saat Puasa

Senin, 20 April 2020 | 10:00 WIB
Ramadan 2020: Aturan Makan dan Minum agar Asam Lambung Tak Naik saat Puasa
Ilustrasi penyakit GERD dan asam lambung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebentar lagi seluruh umat muslim di seluruh dunia akan menyambut bulan Ramadan 2020. Saat bulan Ramadan ini, seluruh umat muslim diwajibkan menjalankan ibadah puasa.

Tapi, umat muslim yang memiliki penyakit gastritis, maag peptikum (PUD) dan asam lambung mungkin butuh persiapan yang lebih banyak untuk menjalankan ibadah puasa nanti.

Seperti yang Anda ketahui, perut kosong bisa meningkatkan asam lambung, memperburuk maag dan gastritis. Sehingga ada beberapa hal yang perlu dicermati penderita selama bulan buasa.

Dilansir dari The Star, gastritis adalah radang selaput lambung. Sedangkan, maag peptikum adalah pelanggaran permukaan mukosa saluran pencernaan akibat ketidakseimbangan antara sekresi asam lambung dan mekanisme perlindungan saluran pencernaan.

Baca Juga: Bukan Hanya Tangan, Kebersihan Rongga Mulut Juga Penting Guna Cegah Corona

Penyebab kedua penyakit itu sama, yakni infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) yang menempati dinding lambung.

Karena itu, orang dengan masalah lambung perlu makan dalam porsi yang lebih kecil tapi sering selama puasa. Misalnya, mulailah makan kurma dan makanan ringan ketika buka puasa. Lalu, konsumsi makanan berat sebelum shalat tarawih.

Menjaga asam lambung saat puasa. (Suara.com/Iqbal Asaputro)
Menjaga asam lambung saat puasa. (Suara.com/Iqbal Asaputro)

Selanjutnya, orang dengan masalah lambung juga perlu berhenti makan 3-4 jam sebelum tidur untuk memberikan sistem pencernaan waktu istirahat yang cukup.

Makanan yang harus dihindari

Hindari konsumsi makanan yang digoreng dan buah-buahan asam seperti jeruk dan produk berbasis tomat.

Baca Juga: Kenali Kanker Payudara Metastasis, Penyebab Fera Queen Meninggal

Selain itu, hindari pula makanan pedas dan kalengan. Karena, makanan kalengan dengan umur simpan panjang biasanya mengandung bahan kimia, termasuk pangawet. Kandungan itu bisa memperburuk penyakit Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI