Benarkah Ibu Hamil dan Menyusui Bisa Tularkan Covid-19 pada Anak?

Senin, 20 April 2020 | 08:05 WIB
Benarkah Ibu Hamil dan Menyusui Bisa Tularkan Covid-19 pada Anak?
Ilustrasi ibu hamil. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Benarkah Ibu Hamil dan Menyusui Bisa Tularkan Covid-19 pada Anak?

Sebagai virus corona jenis baru, tentu banyak pertanyaan yang muncul mengenai virus corona Covid-19. Salah satunya adalah penularan vertikal dari ibu hamil atau menyusui kepada buah hatinya.

Menurut dokter spesialis anak, dr Arifianto, SpA dari RSUD Pasar Rebo, sampai saat ini belum ada bukti yang cukup kuat yang bisa menunjukkan adanya penularan Covid-19 baik dari ibu hamil maupun menyusui kepada anaknya.

"Sampai saat ini belum ada bukti yang cukup kuat yang menunjukkan adanya transmisi vertikal, yaitu penularan dari ibu hamil ke janin. Pindah melalu plasenta, misalnya," kata dr Apin, sapaannya, dalam Talkshow Online Covid-19 pada Anak, Minggu (19/4/2020).

Baca Juga: Bikin Heboh Juggling Pakai Durian, Marc Klok Akhirnya Buka Suara

Sama halnya dengan ibu menyusui yang terkonfirmasi statusnya, belum ada bukti bahwa penularan bisa terjadi melalui air susu ibu (ASI).

Dipaparkan lebih jauh oleh dr Apin, berikut adalah panduan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk bayi pada ibu yang terkonfirmasi statusnya:

1. Bayi sehat lahir dari ibu berstatus ODP
Bayi sehat yang baru lahir dari ibu yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) tidak perlu melakukan pemeriksaan swab untuk PCR. Bayi tersebut juga bisa dirawat dalam satu ruangan dan menyusu langsung pada ibunya.

Namun tetap dengan mencegah penularan melalui saluran napas, misalnya ibu mengenakan masker. Jika ibunya tidak mampu mencegah penularan lewat saluran napas maka bayi bisa diberikan ASI perah.

2. Bayi sehat lahir dari ibu berstatus PDP
Bayi sehat yang baru lahir dari ibu yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) termasuk dalam kriteria 'kontak erat risiko rendah' dan tidak perlu melakukan pemeriksaan swab untuk PCR.

Baca Juga: Deretan Herbal yang Bisa Atasi Masalah Asam Urat

Bayi dirawat terpisah dari ibu sampai diketahui hasil pemeriksaan SARS-CoV-2 penyebab sakit Covid-19 ibu dinyatakan negatif. Dan mau tidak mau, memberikan ASI harus dalam bentuk ASI perah. Bayi dipantau terus kondisinya sampai pulang ke rumah karena bisa jadi ada kemungkinan penularan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI