Jangan Begadang Selama Bulan Ramadan, Ini Dampak Negatif pada Tubuh

Minggu, 19 April 2020 | 21:45 WIB
Jangan Begadang Selama Bulan Ramadan, Ini Dampak Negatif pada Tubuh
Ilustrasi begadang. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjaga siklus tidur yang sehat selama Ramadan adalah hal penting, meski umat muslim harus bangun lebih awal untuk sahur.

"Beberapa orang mencoba melakukan terlalu banyak kegiatan selama bulan Ramadan. Mereka menghabiskan hari-hari di tempat kerja atau merawat anak-anak. Di tengah semua ini, beberapa orang kurang tidur," kata Dr Irshaad Ebrahim, dokter di London Sleep Centre Dubai.

Kurang tidur tidak hanya memengaruhi perasaan di hari berikutnya, tetapi juga kesehatan jangka panjang yang menguras kemampuan mental serta fisik.

"Kurang tidur yang cukup menyebabkan gangguan memori dan gangguan perhatian, itu memperburuk kecemasan dan depresi. Kurang tidur juga menganggu pembelajaran tugas baru," tutur Dr Vishal Pawar, spesialis saraf di Aster Speciality Clinic.

Baca Juga: Serba Online, Begini Cara Muslim Inggris Akan Jalani Ramadan saat Pandemi

Otak orang dewasa membutuhkan antara tujuh hingga sembilan jam tidur dalam setiap siklus 24 jam.

Ilustrasi lelaki tidur. (Shutterstock)
Ilustrasi lelaki tidur. (Shutterstock)

Menurut Ebrahim, kebutuhan tidur tidak perlu dilakukan 'sekali jalan'.

"Anda dapat membagi periode tidur menjadi dua episode tidur selama Ramadan, selama jumlah totalnya tujuh hingga sembilan jam," katanya, dikutip dari Gulf News.

Tolok ukur sederhana apakah seseorang cukup tidur adalah dengan merasakan bagaimana perasaan Anda ketika bangun, tambahnya.

“Jika Anda merasa waspada dan berfungsi secara optimal maka Anda cukup tidur. Namun, jika Anda merasa lelah, lesu, dan mengantuk maka perlu lebih banyak tidur," tambahnya.

Baca Juga: Abdel Tetap Sambut Ramadan dengan Bahagia di Tengah Wabah Corona

Kesalahan paling umum yang dilakukan orang selama Ramadan adalah makan makanan berat dan langsung tidur, minum banyak kopi dan tidur siang yang panjang.

Ilustrasi tidur malam. (Shutterstock)
Ilustrasi tidur malam. (Shutterstock)

“Selama Ramadan orang cenderung begadang semalaman, mencoba tidur setelah salat Subuh, kemudian mereka akan pergi kerja. Atau, beberapa orang akan begadang semalaman, makan banyak saat sahur lalu tidur selama enam hingga delapan jam. Ini bukan solusi yang sehat," ujarnya.

Ebrahim merekomendasikan untuk tidur setelah salat Tarawih hingga waktu sahur, bahkan jika hanya tidur selama tiga hingga empat jam.

“Periode waktu malam adalah periode optimal untuk tidur karena saat inilah sekresi melatonin berada pada titik tertinggi dan paling menguntungkan. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan Anda, tidur antara Ashar dan Maghrib selama tiga hingga empat jam," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI