Waduh, China Kembali Laporkan 44 Kasus Virus Corona Tanpa Gejala

Minggu, 19 April 2020 | 19:41 WIB
Waduh, China Kembali Laporkan 44 Kasus Virus Corona Tanpa Gejala
Pasien corona. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Kesehatan Nasional China kembali melaporkan adanya kasus Covid-19 berjumlah 16 pada Sabtu (18/4/2020), 9 di antaranya kasus impor dan tujuh lainnya merupakan domestik.

Tidak hanya itu, mereka juga melaporkan 44 pasien asimptomatik (pasien tanpa gejala) baru. Tetapi tidak ada kematian yang dilaporkan pada hari tersebut.

Dilansir CGTN, jumlah total kasus yang dikonfirmasi di daratan China kini mencapai 82.735. Dan jumlah kematian kumulatif adalah 4.632.

Sementara itu, ada sekitar 999 pasien asimptomatik yang masih dalam pengamatan medis.

Baca Juga: Awal 1 Ramadan 1441 H Dimulai 24 April 2020, China Larang Ibadah di Masjid

Pada hari yang sama, otoritas kesehatan China mengumumkan 33 pasien dipulangkan dari rumah sakit, sehingga total kasus yang pulih menjadi 77.062.

Para tenaga medis di Kota Wuhan meluapkan kegembiraan setelah status lockdown dicabut. (Foto: AFP)
Para tenaga medis di Kota Wuhan meluapkan kegembiraan setelah status lockdown dicabut. (Foto: AFP)

Jumlah terbaru dari total kasus yang dikonfirmasi di wilayah administrasi Hong Kong sebanyak 1.023, dengan 568 kasus pasien telah pulih dan ada 4 kematian yang dilaporkan.

Sedangkan Makau melaporkan adanya 45 kasus, dengan 17 pasien telah pulih.

Untuk Taiwan, ada jumlah 398 kasus baru, sebanyak 178 pasien telah pulih, dan tercatat 6 kematian.

Peneliti meragukan jumlah kasus di China

Baca Juga: Alhamdulillah Corona di China Terus Menurun, Sehari 16 Orang Terinfeksi

Para peneliti sepakat bahwa jumlah kasus Covid-19 yang sebenarnya jauh lebih bsar daripada perhitungan global resmi, terutama di negara dengan wabah parah seperti China, Italia, dan AS.

Beberapa ahli menduga total kasus sebenarnya di China, Italia, dan AS setidaknya 10 kali lebih tinggi daripada angka saat ini.

"Benar-benar tidak ada yang tahu. Banyak orang yang terlewat (tes)," kata Elizabeth Halloran, ahli biostatistik di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson dan Universitas Washington, dikutip Insider.

Para calon penumpang beramai-ramai keluar dari Kota Wuhan di Bandara Tianhe setelah status lockdown dicabut.(Foto: AFP)
Para calon penumpang beramai-ramai keluar dari Kota Wuhan di Bandara Tianhe setelah status lockdown dicabut.(Foto: AFP)

Salah satu rintangan terbesar dalam mendeteksi jumlah kasus virus corona yang akurat adalah kenyataan bahwa orang yang terinfeksi bisa tidak menunjukkan gejala.

"Kami tidak tahu berapa banyak infeksi tanpa gejala. Orang-orang itu, kami curigai, adalah sumber dari banyak penularan dalam populasi," sambungnya.

Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, baru-baru ini memperkirakan antara 25% dan 50% orang yang terinfeksi virus corona mungkin tidak pernah menunjukkan gejala tetapi masih dapat menularinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI