Suara.com - Seorang perempuan meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona baru 8 hari setelah ia melahirkan putrinya, tepatnya pada Minggu (12/4/2020) saat Paskah kemarin.
Dilansir Independent, perempuan bernama Salina Shaw (37) ini didiagnosis Covid-19 ketika masih mengandung anak ketiganya itu. Shaw juga diketahui memiliki kondisi kesehatan penyerta, yaitu diabetes.
Terlepas dari penyakit diabetesnya, Shaw disebut menjalani gaya hidup vegan dan dalam kondisi sehat sebelum terinfeksi. Menurut pasangannya, Abdul Bangura, Shaw juga telah mempraktikan semua anjuran pemerintah, mulai dari jaga jarak fisik.
Kasus Shaw adalah yang kedua setelah seorang perawat NHS (layanan kesehatan Inggris), Mary Agyeiwaa Agyapong. Ia meninggal setelah tertular virus corona dalam kondisi hamil pada hari yang sama.
Baca Juga: Perawat ini Meninggal Setelah Lawan Virus Corona Covid-19 saat Hamil
Sang bayinya pun diselamatkan melalui operasi caesar darurat.

Kedua tragedi ini memicu seruan baru untuk pemerintah agar mengambil langkah lebih lanjut dalam melindungi perempuan hamil di seluruh negeri.
Pregnant Then Screwed, sebuah organisasi yang mempromosikan hak-hak ibu yang bekerja, mengatakan banyak hal yang harus dilakukan untuk melindungi perempuan hamil, khususnya etnis kulit hitam dan minoritas di Inggris.
"Dalam tiga hari terakhir, kami telah mendengar tentang kematian yang tragis dari dua perempuan hamil - Mary Agyeiwaa Agyapong dan sekarang, Salina Shaw, keduanya berkulit hitam," cuit organisasi tersebut.
Menurut mereka, perempuan hamil tergolong rentan terkena Covid-19 namun masih ada sedikit kejelasan mengenai hal itu.
Baca Juga: Terjebak Lockdown, Suami Frustrasi Tahu Istrinya Hamil Anak Orang Lain

"Kami membutuhkan kejelasan sekarang. Kita perlu memastikan perempuan hamil terlindungi dan perempuan hamil BAME harus diberi perlindungan yang lebih baik selama krisis ini," sambung mereka.