Penggunaan Antibiotik untuk Covid-19 Parah dapat Membuat Bakteri Resisten

Minggu, 19 April 2020 | 16:37 WIB
Penggunaan Antibiotik untuk Covid-19 Parah dapat Membuat Bakteri Resisten
Ilustrasi bakteri dilihat dari mikroskop. (ua.depositphotos.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Obat maupun vaksin untuk Covid-19 hingga kini belum ditemukan. Untuk mengobati pasien, para dokter menggukan obat eksperimental yang sudah ada, salah satunya antibiotik.

Antibiotik memang bukan obat untuk virus, melainkan bakteri. Namun, seseorang yang mengembangkan infeksi pernapasan virus sering menyebabkan pneumonia bakteri.

"Kami cenderung tidak menahan antibiotik pada pasien ini, terutama keputusan itu bisa berarti hidup atau mati," kata Priya Nori, dokter yang menjalankan program pengawasan antibiotik Montefiore Medical Center, Bronx, New York.

Di sisi lain, ia khawatir lonjakan pasien Covid-19 pada akhirnya dapat menyebabkan lonjakan bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Baca Juga: Antibiotik Bisa Sembuhkan Virus Corona Covid-19? Ini Faktanya

Rumah sakit, terutama di unit perawatan intensif (ICU), adalah tempat berkembang biaknya antimikroba yang resisten, dan tenaga kesehatan telah lama berjuang untuk mengendalikan penggunaan antibiotik.

Ilustrasi (Foto: shutterstock)
Ilustrasi bakteri (Foto: shutterstock)

Sayangnya, penyakit baru yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini, telah menunda banyak upaya tersebut.

Beberapa peneliti berpendapat pandemi ini dapat memperlambat penyebaran bakteri dan resistensi antibiotik lantaran jadwal pembedahan, penyebab banyaknya infeksi di rumah sakit, sebagian besar telah dibatalkan dan staf selalu memakai APD.

Tetapi, seorang dokter penyakit menular di New York University’s Langone Health Center, Bo Shopsin, mencatat beberapa rumah sakit terpaksa memakai APD berkali-kali dan berbagi ventilator di antara pasien.

"Sangat jelas bahwa Covid menular di rumah sakit dan jika ya, (bakteri resisten) juga," katanya, dikutip dari Science Magazine.

Baca Juga: 8 Jam Tunggu Antibiotik, Bayi 3 Bulan Meninggal Dunia karena Sepsis

Lebih penting lagi, penggunaan antibiotik tampaknya melonjak. Beberapa penelitian baru dari China menunjukkan hampir semua kasus Covid-19 yang serius diobati dengan antibiotik, dan secara anekdot, banyak dokter AS dan Eropa mengatakan hal yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI