Terungkap, Mengapa Covid-19 Lebih Mematikan pada Pria Ketimbang Wanita

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Sabtu, 18 April 2020 | 16:17 WIB
Terungkap, Mengapa Covid-19 Lebih Mematikan pada Pria Ketimbang Wanita
Ilustrasi pria sakit. (Unsplash/christopher lemercier)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk penjelasan mengapa pria lebih kesulitan menghilangkan infeksi, para peneliti yang terlibat berfokus pada bagaimana infeksi virus corona terjadi.

Seperti yang diungkapkan oleh penelitian, untuk menginfeksi sel, virus corona pertama-tama harus menempel pada protein terkenal, yang disebut reseptor ACE2, yang tumbuh seperti antena kecil dari permukaan sel.

"Jenis sel yang mengekspresikan tingkat ACE2 yang banyak pada permukaannya secara teori akan menjadi yang paling rentan terhadap infeksi," ujar peneliti.

Berkonsultasi dengan tiga database independen dengan informasi tentang ekspresi ACE2 di jaringan yang berbeda, para peneliti melihat bahwa testis, bersama dengan paru-paru dan ginjal, adalah di antara area tubuh dengan ekspresi ACE2 tertinggi.

Baca Juga: Ingin Kurus? Ini Cara Ubah Mindset Saat di Rumah Aja

Sebaliknya, ACE2 tidak dapat dideteksi pada jaringan ovarium pada wanita.

Dr. Shastri menekankan bahwa kemampuan virus corona untuk menginfeksi dan berkembang biak di jaringan testis perlu dikonfirmasi, tetapi mengatakan hal itu tidak terlalu mengejutkan.

Menurut informasi tersebut, sebuah studi baru-baru ini dari China "membandingkan kadar dan rasio hormon seks pada pasien Covid-19 pria vs pria sehat pada usia yang sama".

Studi menunjukkan bahwa pasien Covid-19 mengalami gangguan fungsi testis.

Menurut kasus tersebut, ini mungkin merupakan bukti yang menegaskan bahwa testis mungkin terpengaruh secara signifikan ketika pria mengembangkan Covid-19.

Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia Akui Pemerintah Lambat Tangani Corona

Komplikasi Covid-19 yang demikian dapat memiliki implikasi medis dan kesehatan masyarakat yang penting, sehingga menurutnya patut diselidiki oleh uji klinis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI