Dokter Temukan Ada Pasien Corona Covid-19 Alami Gejala Serangan Jantung

Sabtu, 18 April 2020 | 11:38 WIB
Dokter Temukan Ada Pasien Corona Covid-19 Alami Gejala Serangan Jantung
Ilustrasi serangan jantung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona Covid-19 bisa erdampak buruk bagi orang yang memiliki penyakit bawaan, seperti kanker, jantung hingga diabetes. Tetapi, baru-baru ini seorang dokter menemukan gejala yang tidak biasa pada pasien corona Covid-19.

Pada hasil EKG, beberapa pasien corona Covid-19 terlihat mengalami serangan jantung besar. Tetapi, sinar-X mereka mengatakan sebaliknya.

Dokter pun bingung menemukan bahwa beberapa pasien corona Covid-19 menunjukkan gejala yang berhubungan dengan serangan jantung, yaitu lonjakan grafik elektrokardiogram (EKG). Bahkan kondisi ini juga terjadi pada pasien yang tidak pernah mengalami penyumbatan arteri jenis apapun.

Dr Sripal Bangalore, ahli jantung intervensi dan profesor kedokteran di NYU Langone Health dilansir oleh nypost.com mengatakan, mulanya asien tiba di rumah sakit dengan gejala seperti demam, sesak napas, batuk dan nyeri dada.

Baca Juga: Tak Hanya Orang Dewasa, Bocah 2 Tahun Juga Perlu Pakai Masker Kain

Para dokter lantas menemukan beberapa pasien corona Covid-19 mengalami gejala serangan jantung besar berdasarkan hasil EKG. Kondisi ini biasanya terjadi akibat penumpukan lemak di arteri koroner.

Tetapi, sekitar setengah dari 18 pasien yang termasuk dalam laporan itu tidak menunjukkan adanya penyumbatan arteri utama. Hal ini pun semakin membuat para dokter bingung.

Ilustrasi jantung manusia (Shutterstock).
Ilustrasi jantung manusia (Shutterstock).

Secara keseluruhan, 13 dari 18 pasien dalam penelitian meninggal dunia karena komplikasi virus corona Covid-19.

Sebanyak 13 kematian itu, 10 orang tidak menunjukkan adanya cedera miokard koroner dalam angigram mereka. Artinya, kerusakan pada jantung mereka bukan karena penyumbatan.

Kemudian, Bangalore mengatakan sekitar 33 persen pasien virus corona Covid-19 juga mengalami nyeri dada.

Baca Juga: Klaim Bahaya untuk Jantung, Brasil Setop Riset Klorokuin untuk Obat Corona

Penelitian ini penting karena bisa membantu dokter memberikan pengobatan yang lebih efektif untuk pasien virus corona Covid-19 yang mengalami nyeri dada, suatu gejala yang bisa menempatkan pasien pada kondisi darurat medis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI