Suara.com - Matteo Ferruzzi, seorang balita laki-laki 4 tahun asal New York dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19, setelah didiagnosis menderita kanker otak.
Padahal Matteo Ferruzzi harus menjalani perawatan kemoterapi setidaknya selama satu tahun untuk mengendalikan tumor otaknya. Karena, tumor otak ganas Matteo yang bersifat kanker itu tidak bisa dioperasi.
Mulanya, Matteo menunjukkan gejala sakit kepala dan sakit perut pada Febuari 2020. Saat itu dokter mengira Matteo tertular virus perut atau pencernaan.
Tetapi, orangtua Matteo sempat meragukan hasil pemeriksaann dokter. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, dokter mata mengungkapkan ada saraf optik Matteo yang membengkak.
Baca Juga: 3 Cara Mencegah Kacamata Berembun Akibat Pemakaian Masker saat Wabah Corona
Kemudian, Matteo dilarikan ke Pusat Medis Anak Cohen di New Hyde Park untuk menjalani MRI. Jennifer Ferruzzi, ibu Matteo pun mulai merasakan ada sesuatu yang tidak beres begitu banyak dokter menangani anaknya.
Jennifer pun diberi tahu bahwa Matteo memiliki massa besar di otaknya. Selain itu, Matteo juga memiliki hidrosefalus, yakni penumpukan cairan serebrospinal di otak. Sehingga para dokter menyarankan operasi segera.
"Saat itu adalah malam terburuk dalam hidupku, hari itu bagaikan mimpi buruk orangtua," kata Jennifer dikutip dari Fox News.
Tak lama setelah operasi otak, staf medis meminta keluarga Matteo lebih baik kembali ke rumah karena masih ada wabah virus corona Covid-19.
Saat di rumah, penumpukan cairan di otak Matteo sangat cepat dan ia kembali menjalani operasi otak 2 hari kemudian. Dokter lantas menempatkan shunt di kepala Matteo.
Baca Juga: Punya Filtrasi Lebih Tinggi, Muncul Masker N99
Shunt itu berfungsi sebagai keran tulang belakang dan meletakkan post di dadanya untuk kemoterapi. Keputusan ini dieksekusi dengan cepat, karena operasi elektis di AS harus ditunda selama pandemi virus corona Covid-19.
Di tengah kepanikan menemani anaknya, Jennifer sebagai ibu justru mengalami gejala infeksi virus corona Covid-19. Hasilnya tesnya menyatakan positif sehingga ia harus mengarantuna diri selama 14 hari.
Jennifer sempat berpikir bahwa dirinya terinfeksi virus corona Covid-19 ketika berada di rumah sakit menemani anaknya. Meskipun Jennifer juga tidak yakin 100 persen.
"Hari itu sangat sulit karena dia baru saja dioperasi dan saya tidak bisa menemaninya dan membuat Matteo merasa lebih baik," kata Jennifer.
Tak lama kemudian, suami Jennfer, Anthony dan anaknya Matteo juga dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19. Bahkan orangtua Jennifer yang mengawasi kakak, adik dan saudara kembar Matteo juga positif corona Covid-19.
Beruntungnya, mereka hanya mengalami gajal infeksi virus corona Covid-19 yang ringan. Sehingga hanya diminta untuk mengisolasi diri masing-masing selama 14 hari.
Dalam upaya membatasi pertumbuhan tumor otak, dokter di Pusat Medis Anak Cohen mempertimbangkan terapi kemoterapi untuk Matteo. Sedangkan, Matteo sendiri juga masih terinfeksi virus corona Covid-19.
Saat ini Matteo hanya bisa menerima perawatan di unit pasca anestesi pediatrik rumah sakit, yang mana biasanya akan menerima kemoterapi setelah kondisinya negatif virus corona Covid-19.
"Curahan cinta, dukungan dan doa adalah hal yang paling luar biasa ketika kami merasa kesulitan di dunia ini," kata Jennifer yang beterima kasih kepada semua staf medis.
Jennifer berharap kisah putranya yang melawan kanker otak sekaligus virus corona Covid-19 bisa meningkatkan kesadaran orang lain yang masih sehat.